Perjuangkan Aspirasi Dapil, Anggota DPRA PDI Perjuangan Temui Senator Asal Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Terkait pembangunan ekonomi kawasan tengah Aceh, anggota DPRA dari PDI Perjuangan, M. Ridwan temui anggota DPD RI, Dr. Abdullah Puteh di kawasan Simpang Lima Banda Aceh, Kamis (21/11/2019).

Dalam pertemuan tersebut, anggota DPRA dari dapil IV itu menyampaikan beberapa hal, di antaranya meminta Abdullah Puteh membantu pembangunan ekonomi wilayah tengah Aceh.

“Kami meminta kepada Pak Abdullah Puteh sebagai anggota DPD untuk membantu pembangunan ekonomi wilayah tengah, salah satunya adalah memperjelas perihal kawasan ekosistem leuser,” ungkapnya.

Ridwan mengatakan, sebagai anggota DPD dan juga sebagai mantan Gubernur Aceh, Abdullah Puteh mampu untuk meluruskan persoalan tapal batas KEL tersebut, di mana di satu sisi hutan dilindungi, sementara di sisi lain ada masyarakat yang memerlukan penghidupan yang layak.

Selama ini, lanjut Ridwan, banyak masyarakat di daerah pemilihannya yang meminta agar pemerintah meluruskan batasan kawasan ekosistem leuser.

“Masyarakat di dapil saya mengeluhkan perihal batasan KEL ini, di mana beberapa meter di belakang rumah penduduk sudah berbatasan dengan KEL, masyarakat tidak pernah tau perihal penetapan tapal batas,” jelas politisi PDI Perjuangan yang juga tokoh Gayo ini.

Jika kawasan tapal batas itu bisa dirasionalkan, kata Ridwan, maka akan banyak membantu ekonomi masyarakat.

“Sekarang penduduk terus bertambah, sementara kawasan untuk berkebun tidak bertambah, jika kawasan ini dapat dirasionalkan kembali, saya yakin akan meningkatkan pendapatan masyarakat,” jelas Ridwan.

Bahkan untuk melihat secara langsung perihal tapal batas tersebut, Ridwan mengajak anggota DPD ini untuk sama-sama turun ke lapangan.

“Biar lebih yakin, nanti sama-sama kita meninjau langsung ke lapangan,” pungkas Ridwan.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua DPC PDI Perjuangan Aceh Selatan, Alja Yusnadi, S.TP.,M.Si juga menyampaikan hal demikian, yakni terkait dengan tapal batas yang juga menjadi persoalan di Aceh Selatan.

“Itu di beberapa titik, tepat di belakang rumah penduduk sudah masuk KEL, bahkan di samping Pendopo Bupati juga masul KEL,” ungkap Alja yang ikut mendampingi M. Ridwan.

Alja berharap agar pemerintah meninjau kembali soal tapal batas KEL, yang menurutnya selama ini masyarakat banyak yang tidak tahu asal-usul penetapan tapal batas.

“Kemarin ada masyarakat yang menyatakan tidak pernah tau soal penetapan tapal batas, tiba-tiba sudah ada patok,” ungkap Alja, politisi asal Pasieraja itu.

Menanggapi masukan anggota DPRA tersebut, Abdullah Puteh menyatakan akan berupaya untuk membantu.

“Nanti dalam rapat kerja dengan Kementrian terkait, saya akan menanyakan kepada Kementrian terkait perihal kawasan KEL di Aceh, khususnya wilayah tengah,” ungkap anggota DPD yang juga mantan Gubernur Aceh itu.

Puteh juga menambahkan, dirinya siap untuk bekerjasama dengan para stakeholder untuk memajukan Aceh.

“Dengan kewenangan yang ada, saya siap bersama-sama memajukan Aceh,” pungkas Puteh.

Komentar
Artikulli paraprakPengurus GOPTKI Aceh Besar Dikukuhkan
Artikulli tjetërPevin, Vocalis Band Binaan Polres Belawan Hadir di Brownis