Categories: NEWSPEMERINTAH ACEH

Persentase Penduduk Miskin di Aceh Turun Pada Maret 2021

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Persentase kemiskinan di Aceh turun dibanding September 2020. Penduduk miskin di Aceh per Maret 2021 tercatat sebanyak 834,24 ribu orang.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Ihsanurijal, M.Si pada Kamis (15/7/2021).

Ihsanurijal menyebutkan, persentase penduduk miskin Aceh pada Maret 2021 sebesar 15,33 persen, turun 0,10 poin dibanding September 2020 yang sebesar 15,43 persen.

“Jumlah Penduduk Miskin Aceh pada Maret 2021 sebanyak 834,24 ribu orang, bertambah 330 orang dibanding September 2020 yang sebesar 833,91 ribu orang,” ujarnya.

Kepala BPS Aceh menjelaskan, selama September 2020 – Maret 2021, garis kemiskinan naik sebesar 3,22 persen, yaitu dari Rp 524.208, per kapita per bulan pada September 2020 menjadi Rp 541.109,- per kapita per bulan pada Maret 2021.

“Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Pada Maret 2021 komoditi makanan menyumbang sebesar 75,85% pada garis kemiskinan,” jelas Ihsanurijal.

Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang diduga yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Aceh pada periode September 2020 – Maret 2021, diantaranya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2021 (6,30 persen) lebih rendah dibanding Agustus 2020 (6,59 persen).

Kemudian dampak Covid-19 terhadap penduduk usia kerja baik itu menjadi pengangguran, sementara tidak bekerja, pengurangan jam kerja maupun menjadi bukan angkatan kerja (selain bekerja dan pengangguran) pada Februari 2021 lebih rendah dibanding Agustus 2020, yaitu menjadi 4,32 persen dari 10,01 persen terhadap penduduk usia kerja.

“Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2021 untuk beberapa subsektor mengalami peningkatan dibanding September 2020 seperti tanaman perkebunan rakyat yang meningkat 3,22 persen, hortikultura (3,31 persen) dan perikanan (4,49 persen). Selain itu juga realisasi bantuan sosial baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah relatif berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Ihsanurijal menyebutkan, perhitungan kemiskinan yang dilakukan BPS ini menggunakan konsep perhitungan kebutuhan dasar (basic needs approach). “Dengan konsep ini kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan (makanan dan bukan makanan),” pungkasnya.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Bea Cukai Amankan Rokok Ilegal Senilai Rp 6,3 Milyar di Aceh Tamiang

Analisaaceh.com, Langsa | Bea Cukai mengamankan rokok ilegal senilai Rp6,3 milyar di dua lokasi berbeda…

15 detik ago

Pencuri Puluhan AC Hotel Terbengkalai di Peunayong Ditangkap Polisi

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Unit Reskrim Polsek Kuta Alam yang dibantu Unit Jatanras Satreskrim Polresta…

12 jam ago

Baitul Mal Abdya Kembali Berikan Beasiswa Tahfidz kepada Penghafal Al-Qur’an

Analisaaceh.com, Blangpidie | Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kembali memberikan penghargaan (reward) kepada…

12 jam ago

Maju Sebagai Bacalon Wali Kota, Irwan Johan Daftar ke Partai Demokrat

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Irwan Johan resmi mendaftar ke DPC Partai Demokrat Banda Aceh sebagai…

12 jam ago

Penyidik Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus RS Regional Aceh Tengah ke Jaksa

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Penyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Aceh melaksanakan tahap II atau penyerahan…

16 jam ago

Camat Syamtalira Bayu Enggan Terbitkan SK PAW Tuha Peut Gampong Punti

Analisaaceh.com, Lhoksukon | Camat Syamtalira Bayu Kabupaten Aceh Utara tidak berkenan menerbitkan SK pergantian antar…

1 hari ago