Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengharapkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus menunjukkan komitmennya bagi penguatan demokrasi dan pembangunan di Aceh.
Hal itu dikatakan Nova saat menghadiri pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Aceh dan Bimtek bagi Anggota DPR Aceh dan DPRK se Aceh, di Banda Aceh, Jumat 13/03 malam.
“Penguatan itu bukan hanya dalam hal pembangunan fisik dan pembangunan ekonomi, tapi juga pembangunan mental, moral dan spritual,” kata Nova.
Sebagai jangkar politik yang tangguh, kata Nova, PPP pasti mampu mengawal proses pembangunan dengan tetap merujuk kepada ketentuan yang berlaku. Untuk itu, Nova mengajak keluarga besar PPP Aceh untuk senantiasa bersinergi dengan Pemerintah Aceh dan komponen masyarakat lainnya agar bersama membangun Aceh menjadi lebih baik lagi di masa depan.
“Kontribusi PPP (sangat besar) dalam membangun Aceh. PPP telah mendorong lahirnya sejumlah kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Kontribusi ini bukan hal kecil,” kata Nova. Atas nama rakyat dan kepala pemerintahan Aceh, Nova berterimakasih atas dukungan PPP selama ini dalam pembangunan Aceh.
Nova menyebutkan, untuk mewujudkan visi pemerintah Aceh, pihaknya membutuhkan dukungan semua pihak, mulai dari partai politik, ulama, LSM dan seluruh komponen masyarakat Aceh lainnya.
“Sangat penting bagi Pemerintah Aceh menggandeng partai politik, termasuk PPP sebagai mitra dalam pembangunan,” kata Nova. Hal itu didasari bahwa partai politik sebagai kekuatan yang berbasis pada dukungan rakyat.
Nova berharap, dalam menjalankan Mukerwil, PPP tidak terfokus pada penguatan internal saja. “Lahirkan juga berbagai kebijakan dalam meningkatkan bakti, karya, dan pengabdian terhadap pembangunan bangsa, khususnya bagi pembangunan Aceh tercinta ini,” kata Nova.
Nova menambahkan, Aceh akan melaksanakan Musrembang pada pertengahan April mendatang. Karena itu pihaknya sangat mengharapkan masukan yang update dari PPP, khususnya dari Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
“Banyak hal yang perlu kami sinkronkan antara pemerintah Aceh dengan pemerintah Pusat. Komunikasi stakeholder termasuk Bappade dan Bappenas agar Musrembang bisa menghasilkan sesuatu yang baik, tepat guna dan bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” kata Nova.
Monoarfa sendiri mengatakan, PPP merupakan Partai yang punya ideologis yang hadir bukan sebatas menyongsong Pemilu saja. Ia berharap PPP bisa menjadi Partai yang bisa dijadikan tempat melakukan proses pendidikan politik.
Apalagi di tahun 2024 nanti diyakini akan menjadi masa yang paling sensitif bagi republik ini. Tahun itu diprediksi sebagai titik potong generasi dari generasi reformasi berhadapan dengan generasi milenial.
“Kita belum bisa meramalkan wajah politik kita akan seperti apa,” kata Monoarfa. Untuk itu pendidikan politik ia anggap sangat penting.
Sementara itu, Ketua DPW PPP Aceh, Amri M. Ali, mengatakan Mukerwil ini sedikitnya akan membahas tiga agenda penting dan strategis dalam membangun PPP. Pertama pihaknya ingin mengonsolidasi kembali pantai hingga tingkat ke ranting. “Selama ini disiplin fungsionaris partai sudah mulai kendor. Karenanya kita konsolidasi kembali hari ini,” kata Amri M. Ali.
Agenda kedua, lanjut Amri M. Ali, pihaknya akan membahas dan meletakkan kebijakan partai kepada para legislator untuk memberikan perhatian penuh kepada daerah pemilihan, konstituen dan partai. “Kita berjuang bersama, ketika panen pun jangan dinikmati sendiri. Anda naik (menjadi legislator) karena kerja bersama.”
Amri menyebutkan, agenda ketiga Mukerwil adalah mempersiapkan partai beserta seluruh kader dengan program yang lebih baik. Pihaknya akan mengevaluasi Pemilu tahun 2019 lalu untuk menyongsong Pemilu yang akan datang.
Hadir juga dalam pembukaan Mukerwil itu Anggota DPR RI dari Fraksi PPP, Anwar Idris dan Illiza Saaduddin Djamal, Ketua Dewan Pengurus Pusat PPP Rusli Efendi, Ketua DPW PPP Sumatera Utara Yulizar Parlagutan Lubis, Anggota DPR Aceh, Anggota DPRK Fraksi PPP seluruh Aceh, Bupati Aceh Tamiang, Wakil Bupati Pidie, serta pimpinan beberapa partai politik di Aceh.