ANALISAACEH.COM, BANDA ACEH | Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menegaskan keberadaan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Aceh Utara harus dapat lebih bermanfaat untuk kesejahteraan Rakyat Aceh khusus Aceh Utara.
Penegasan itu disampaikan Nova saat menerima kunjungan Komisaris Utama dan jajaran pejabat PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Banda Aceh, Kamis, 23/1/2020.
“Saya takjub dengan benefit dari PT PIM selama ini 800 milyar rupiah, namun faktanya Aceh Utara masih menjadi Kabupten termiskin nomor 2 di Aceh, ini juga tantangan bagi kita bersama untuk memperbaiki ini,” ujar Nova.
Ia menuturkan, saat ini Aceh Utara merupakan pusat industri terbesar di Aceh, namun ironinya hal itu berbanding terbalik dengan realitas ekonomi masyarakat di daerah tersebut yang masih dikategorikan miskin.
Karena itu, Nova menegaskan kepada PT PIM untuk lebih pro aktif untuk memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Saya harapkan agar outcome PT PIM terhadap rakyat Aceh Utara lebih di perhatikan, harus memperhatikan out come yang menghasilkan untuk penurunan kemiskinan di Aceh khusunya Aceh Utara,” kata Nova.
Kata Nova, untuk membangun Aceh butuh harmonisasi dan sinergi yang kuat dari seluruh sektor khusunya di sektor Privat. Sehingga untuk mencapai cita-cita Aceh dalam menurukan angka kemiskinan dapat diraih dengan cepat dan baik.
“Saya sebagai Kepala Pemerintahan Aceh, dan saya juga dipilih oleh rakyat, maka saya harus mengakar kebawah dan kuat di atas, karena harapan Rakyat Aceh ada di pundak saya,” tutur Nova.
Sementara itu, Komisaris Utama PT PIM Aceh, Mustofa, mengatakan PT PIM memiliki komitmen tinggi untuk peningkatan perekonomian Aceh. Dengan cara terus menjaga dan mengembangkan PT PIM sebagai salah satu Industri yang terus mendukung perekonomian Aceh.
Maka itu, Mustafa menginginkan dukungan dari Pemerintah Aceh agar dapat terus mensupport dan mempertahankan eksistensi PT PIM untuk mendorong peningkatan perekonomian Aceh.
Sejak PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) berdiri dari 24 Februari 1982 silam. PT PIM sudah meberikan kontribusinya terhadap pertumbuhan perekonomia di Aceh terhitung tahun 2019 sebanyak Rp 2.361 triliun.
Kontibusi, PT PIM pun juga terlihat ari daya serap tenaga kerja sebanyak 1,993 yang terdiri dari 666 pegawai tetap, 586 kontrak, dan 741 tenaga expeditur, pengantong, PBM, EMKL, dan Surveyor. Dari keseluruhan tenaga kerja tersebut 98 persen merupakan putra dan putri Aceh.
PT PIM sendiri merupakan, industri yang bergerka di bidang produksi pupuk, yang memproduksi 726rb ton/tahun amoniak, 570 rb ton/tahun urea prill, 570 rb ton/tahun pertahun urea granule.
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Panitia Pengawasan Pemilihan Aceh (Panwaslih) Aceh memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa…
Komentar