PT Pema Lifting Perdana Pengiriman Sulfur ke Pekan Baru

Pemotongan pita pengiriman perdana komoditi sulfur ke Pekan Baru oleh Direktur Utama PT Pema, Ali Mulyagusdin, Sekda Kota Langsa, Ir Said Mahdum dan Kepala ESDM Aceh, Ir Mahdinur, Sabtu (20/4/2024). Foto: Chairul/Analisaaceh.com

Analisaaceh.com, Langsa | PT Pembangunan Aceh (Pema) lifting perdana pengiriman komoditi sulfur dari Pelabuhan Kuala Langsa di Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa ke Provinsi Pekan Baru, Sabtu (20/04/2024).

Direktur Utama PT Pema, Ali Mulyagusdin, SE, MBA Ak CA menyampaikan, komoditas sulfur yang akan dikirim tersebut berasal dari PT Medco yang di jual ke end buyer yaitu PT ARP sebuah Perusahaan di Pekan Baru.

“Alhamdulillah berkat dukungan seluruh pihak kita bisa sampai ke titik ini. PT PEMA terus berupaya memberikan kinerja yang terbaik bagi Pembangunan Aceh,” kata Ali Mulyagusdin.

Dirinya mengungkapkan, operasi trading sulfur perdana yang sudah dimulai sejak 2023 itu bekerjasama dengan PT Pekola. PT Pema juga berharap Kota Langsa terus bergerak menjadi kota utama perdagangan dan jasa di wilayah timur Aceh.

Ali juga mengulang, eksistensi perekonomian di Kota Langsa telah dimulai sejak era kolonial Belanda, sekitar satu abad lalu. Seperti diketahui, Kota Langsa sering disebutkan juga Kawasan Segitiga Aceh, dimana posisi geografisnya sangat strategis terletak di Selat Malaka.

“Kami memohon doa dan dukungan dari seluruh unsur element masyarakat agar aktifitas bisnis di Pelabuhan Kuala Langsa ini dapat terus dikembangkan tidak hanya untuk trading sulfur, melainkan juga perdagangan ekspor impor komoditas-komoditas unggulan lainnya,” ungkapnya.

“Sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian dengan tetap menjaga, melindungi dan memperhatikan lingkungan sekitar,” sambungnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Langsa diwakili Sekda, Said Mahdum mengucapkan selamat atas pelaksanaan lifting sulfur perdana melalui pelabuhan Kuala Langsa. Semua ini membutuhkan effort yang luar biasa karena harus keluar dari zona nyaman yang sebelumnya biasa dikirim dari Blang Lancang Lhokseumawe dengan fasilitas yang relatif lengkap.

“Sementara di pelabuhan Kuala Langsa, nyaris semua ini dimulai dari nol serta terdapat dinamika sosial yang cukup menyita energy, waktu dan pemikiran,” kata Sekda.

Lanjut Sekda, melalui optimalisasi pelabuhan Kuala Langsa, diharapkan dapat membangkitkan perekonomian Kota Langsa dan wilayah hinterland, mengurangi pengangguran dan kemiskinan, serta menarik investor lainnya untuk melakukan penanaman modal di Aceh khususnya Kota Langsa.

“Upaya yang dilakukan oleh PT PEMA (Perseroda) tersebut harus kita dukung penuh. Jangan ada yang mengganggu supaya mereka nyaman berinvestasi di Kuala Langsa. Jangan sampai mereka merasa tidak nyaman dan merasa tidak didukung kemudian memindahkan bisnisnya ke daerah lain,” pungkas Said Mahdum.

Komentar
Artikulli paraprakSalman Alfarisi Akan Maju Jadi Calon Bupati Abdya di Pilkada 2024
Artikulli tjetër4 Rumah dan Satu Kedai di Krueng Barona Jaya Dilalap si Jago Merah