PT PIM Jamin Ketersediaan Pupuk Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Kuota Urea Subsidi Aceh Utara Meningkat

Direktur Keuangan dan Umum, Rochan Syamsul Hadi (tengah) bersama Plt Kadis Pertanian Aceh Utara, Erwiandi (kanan) dalam sebuah acara talkshow di Komplek Perumahan PIM di Krueng Geukuh, Sabtu (7/8/21)

Analisaaceh.com, Lhokseumawe — PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) menjamin ketersediaan pupuk bagi petani dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional. Jaminan ketersediaan pupuk, diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi pertanian menuju swasembada pangan.

Hal ini disampaikan Direktur Keuangan & Umum PT PIM, Rochan Syamsul Hadi pada acara “Dialog Suara Publik TVRI Banda Aceh”, yang dipandu oleh Novian Aulia dari TVRI Banda Aceh di Komplek Perumahan PT Pupuk Iskandar Muda, Krueng Geukueh, Aceh Utara, Sabtu (7/8/2021).

Dijelaskan, seperti Kabupaten Aceh Utara merupakan wilayah yang mempunyai lahan sawah yang paling luas di Aceh dibandingkan kabupaten/kota yang hingga mencapai 38.417 hektare.

PT Pupuk Iskandar Muda, kata Rochan, merupakan mitra pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian Aceh Utara. “Terkait penyedian pupuk urea bersubsidi untuk ketahanan pangan nasional dalam hal ini PIM menyiapkan kebutuhan pupuk urea secara nasional sesuai permintaan dari pemerintah serta menyiapkan jalur distribusi” kata Rochan.

Jalur distribusi yakni mulai dari lini I di level produsen, lini II ke gudang-gudang distributor di Kabupaten/kota hingga lini III dan sampai ke lini IV yaitu kios-kios penyalur pupuk.

Rochan menegaskan, pupuk urea harus tepat sasaran karena pendistribusian pupuk bersubsidi ini juga diawasi oleh pemerintah. Adapun petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi adalah petani yang sudah terdaftar dalam e-RDKK.

“Bagi petani yang tidak terdaftar dalam RDKK tidak bisa kita layani, karena menyalahi aturan” tegas Rochan.

Dalam rangka menunjang ketahanan pangan nasional PT Pupuk Iskandar Muda menyebut siap mensupport akan kebutuhan pupuk urea bersubsidi sesuai alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Diterangkan juga, berdasarkan data dua tahun terakhir terdapat peningkatan alokasi pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Aceh Utara. Seperti tahun 2019 mendapat alokasi pupuk urea bersubsidi sebesar 6.700 ton dan terealiasi 92%. Kemudian tahun 2020, penambahan alokasi menjadi 9.978 ton dan realiasinya 100% serta pada tahun 2021 meningkat menjadi 12.000 ton.

Rochan menyebut, kebutuhan pupuk urea bersubsidi untuk petani selalu lebih tinggi dibandingkan dari alokasi yang berikan pemerintah. Untuk itu, PT Pupuk Iskandar Muda menyiapkan pupuk urea non subsidi sebagai alternatif seandainya petani sudah menebus pupuk bersubsisi hingga mencapai 100 persen, namun petani masih membutuhkan pupuk.

Pada kesempatan itu, Rochan Syamsul Hadi mengatakan, disamping menjamin ketersedian pupuk urea bersubsidi untuk petani PT PIM juga menggelontorkan program Agro Solution yang dicanangkan oleh PT Pupuk Indonesia sebagai induk usaha PIM. Kegiatan ini adalah sebagai langkah transformasi bisnis dimana selama ini PIM hanya menyalurkan pupuk bersubsidi.

Sebagai antisipasi jika subsidi pupuk akan dicabut pemerintah nantinya, program ini yang akan mengintegrasikan penyediaan pupuk komersil, benih dan pestisida, akses permodalan dari perbankan, kepastian pembeli hasil panen (off taker), hingga jaminan asuransi jika terjadi gagal panen.

“Semua pihak dilibatkan mulai dari perbankan, pemilik modal, offtaker, dan tenaga penyuluhan dari dinas pertanian sehingga dengan program ini petani diuntungkan sehingga roda perekonomian bisa tumbuh dengan baik dan menunjang usaha pemerintah dalam mencapai kemandirian dan ketahanan pangan nasional” ucapnya.

Rochan Syamsul Hadi juga mengatakan dalam program Agri Solution PIM juga bekerjasama dengan Korem 011 Lilawangsa yang akan menggarap lahan seluas 100 hektare.

“Saat ini kita baru mulai melakukan uji tanah dengan tujuan agar mengetahui kandungan tanah sehingga tepat dalam pemupukan nantinya” ucapnya.

Sementara Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Erwandi MSi, juga hadir sebagai narasumber menyebut sektor pertanian di Aceh Utara memegang peranan terbesar dalam penerimaan PDRB (produk domestik regional bruto) Kabupaten Aceh Utara.

“Tahun 2020 yang lalu kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Aceh Utara mencaapai 36,38% dibandingkan dengan sektor lainnya” ujar Erwiandi.

Kontribusi sektor pertanian terhadap pembangunan di Aceh Utara, kata dia, sangat dominan. Sekitar 65 persen masyarakat Aceh Utara bergerak di sektor pertanian baik itu sebagai petani tanaman palawija, tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai, peternak ataupun petani hortikultura.

Dengan jumlah desa terbanyak se Indonesia yakni 852 desa, Pemkab Aceh Utara atau Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara telah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun 2021 sebesar 23.303 ton.

“Yakni dengan rincian terdiri dari pupuk urea 12.000 ton, SP-36 sebanyak 1.700 ton, pupuk ZA 1.400, NPK 7.000 dan pupuk Organik Granul1.200 ton” demikian Erwiandi.

Editor : Nafrizal
Rubrik : ACEH UTARA
Komentar
Artikulli paraprakDugaan Korupsi Proyek Monumen Islam Samudera Pasai Aceh Utara, Lima Tersangka Ditetapkan
Artikulli tjetërBesok, Tenaga Kesehatan Bakal Suntik Vaksin Covid Dosis 3