Categories: NASIONALNEWS

Rakor DAS Lawe Alas, Kepala BNPB: Kembalikan Fungsi Konservasi

Analisaaceh.com, Jakarta | Menyikapi banjir di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Lawe Alas yang melintasi 5 Kabupaten/Kota di Aceh, yakni Aceh Singkil, Aceh Selatan, Kota Subulussalam, Aceh Tenggara dan Gayo Lues perlu fungsi konservasi wilayah sepanjang hulu hingga hilir dan mendapatkan perhatian serius.

Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB Doni Monardo dalam Rapat Koordinasi (Rakor) DAS Lawe Alas yang diselenggarakan di Graha BNPB, Jakarta Timur, pada Kamis (27/2/2020).

Doni menjelaskan bahwa, kawasan sekitar DAS mengalami degradasi karena beberapa faktor. Faktor tersebut sangat berkaitan dengan penebangan liar, eksploitasi alam dengan penambangan mineral hingga alih fungsi kawasan.

Melihat dampak yang terjadi, Doni menawarkan upaya pencegahan, khususnya ancaman bahaya banjir. Menurutnya, solusi yang dapat dilakukan yaitu mengembalikan fungsi konservasi kawasan sekitar DAS Lawe Alas.

Baca Juga : Inisiatif Aceh Selatan, BNPB Gelar Rakor di Jakarta Terkait DAS Lawe Alas

“Saya melihat Gayo Lues hingga Aceh Tenggara terjadi perubahan vegetasi, kita dapat melihat wilayah itu didominasi oleh pertanian dan perkebunan,” ujar Doni di hadapan perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi Aceh dan mitra terkait lain, baik di tingkat pusat dan provinsi.

Doni juga menyampaikan pengalaman pada 2011 lalu ketika menyusuri rute dari kawasan Danau Toba, Kutacane hingga Takengon.

“Saya melihat betapa Sungai Alas mengalami perubahan fisik, timbul sedimentasi,” kata Doni.

Doni mengingatkan bahwa potensi bencana banjir dapat terjadi karena daya serap kawasan yang berkurang apabila intensitas hujan mencapai titik tertinggi.

Di sisi lain, mantan komandan Paspampres ini paham upaya pengembalian fungsi konservasi mungkin akan mengalami resistensi dari warga yang sudah nyaman dengan bercocok tanam dan berkebun. Namun demikian, Doni juga menekankan bahwa solusi yang berdampak sosial juga perlu dipertimbangkan bersama. Pengembalian fungsi konservasi perlu dibarengi juga dengan upaya yang bernilai ekonomi; di sisi lain, fungsi ekologi tidak terabaikan.

Ia mencontohkan beberapa jenis tanaman yang bernilai ekonomi bagi masyarakat, seperti kopi yang sudah sangat dikenal di Aceh, alpokat maupun kakao. Kepala BNPB mengajak unsur Pentaheliks, khususnya perguruan tinggi di Aceh, untuk turut berkontribusi dalam mencari solusi yang berkelanjutan.

Baca Juga : DAS Kluet, Empat Kecamatan Menunggu Tenggelam ?

“Perguruan tinggi dapat membantu untuk mengidentifikasi jenis tanaman yang cocok dengan alam sekitar dan bernilai ekonomi bagi masyarakat,” ujar Doni.

Selain menanam jenis tanaman bernilai ekonomi, Doni juga menawarkan konsep wisata alam yang dapat diimplementasikan di wilayah Aceh.

“Aceh mempunyai potensi besar untuk mendatangkan wisatawan mancanegara,” ungkap pria yang menahkodai BNPB sejak 2019 lalu.

Solusi yang ditawarkan oleh BNPB ini menekankan pada prinsip perlindungan alam dan kesejahteraan penduduk.

Sementara itu, upaya pencegahan tetap menjadi prioritas dalam penanggulangan bencana. Doni kembali mengingatkan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dalam jangka panjang yaitu melalui penanaman tanaman vetiver. Jenis tanaman yang telah digaungkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mencegah banjir. Vetiver ini juga mampu untuk menetralkan polutan yang mencemari air sungai.

DAS Lawe Alas ini sangat strategis mengingat sungai terpanjang di Provinsi Serambi Mekkah ini melewati empat kabupaten, yaitu Gayo Lues, Subulussalam, Aceh Selatan, Aceh Singkil dan Aceh Tenggara.

Rapat koordinasi DAS Lawe Alas yang diselenggarakan hari ini membahas mengenai pengendalian DAS untuk menetapkan perencanaan yang terintegrasi mengingat 5 kabupaten dilalui sungai dan konsep penataan wilayah dari hulu hingga hilir. (Tsm/Naf)

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

KGBN Salurkan Bantuan untuk Guru dan Siswa Terdampak Banjir di Aceh Utara

Analisaaceh.com, Aceh Utara | Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) kembali menyalurkan bantuan bagi korban banjir…

11 jam ago

Klaster Kesehatan Waspadai Penyakit Menular Pascabencana

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan penyakit menular di lokasi…

15 jam ago

Enam Terdakwa Korupsi Pasar Balee Atu Aceh Tengah Divonis 4 Tahun

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Banda Aceh…

16 jam ago

Koalisi Masyarakat Sipil Desak Gubernur Aceh Surati Presiden Tetapkan Bencana Nasional

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Empat pekan pascabanjir dan longsor yang melanda Aceh dan sejumlah wilayah…

16 jam ago

Bakti BCA dan BCA Syariah Salurkan Sembako, Air Bersih dan Listrik di Aceh Tamiang

Analisaaceh.com, Aceh Tamiang | PT Bank Central Asia Tbk (BCA), melalui program corporate shared value…

1 hari ago

Polisi Selidiki Mobil Angkut BBM Terbakar di Abdya

Analisaaceh.com, Blangpidie | Satreskrim Polres Aceh Barat Daya (Abdya) terus melakukan penyelidikan terkait kebakaran satu…

2 hari ago