Categories: NEWS

SBA Dukung Gerakan Milenial Bersihkan Sampah Plastik di Kawasan Wisata Lampuuk

Analisaaceh,com, Aceh Besar | Kawasan Lampuuk di Lhoknga, Aceh Besar dikenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa. Kawasan wisata ini merupakan salah satu wisata alam yang terkenal di Aceh dan selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Sayangnya, wisata alam indah ini masih harus berjibaku dengan sampah plastik di kawasan pantai tersebut.

Teuku Alhadi, pemuda 22 tahun asal Lampuuk, Aceh Besar, menjadi salah satu motor penggerak gerakan kebersihan di kawasan wisata pantai Lampuuk. Kepeduliannya terhadap lingkungan mendorongnya untuk mewujudkan wilayah Lampuuk bebas dari sampah plastik.

“Saya mengajak beberapa teman untuk menginisiasi gerakan bebas sampah plastik, namun sempat vakum seiring dengan berbagai masalah yang dihadapi,” kenang Alhadi. Tidak berputus asa, ia pun kembali mengajak teman-temannya untuk kembali aktif menjalankan gerakan tersebut.

Alhadi pun berupaya mengadakan sebuah tempat untuk pengumpulan sampah plastik sementara di lahan milik orang tuanya. Bersama Cut Jihan, Nurul Febriyani dan beberapa temannya, mereka mendapat dukungan dari PT Solusi Bangun Andalas dalam bentuk sarana dan prasarana workshop komunitas yang kemudian dikenal dengan nama Bank Sampah Generasi Milenial (Basagemil).

“Basagemil memiliki program untuk edukasi dan pengelolaan sampah. Kami memiliki impian bahwa kawasan wisata Lampuuk ini bisa terbebas dari sampah plastik, wisatawan yang berkunjung pun dapat pulang dengan membawa kenangan indah dari sini. Terima kasih Solusi Bangun Andalas yang sudah mendukung kami dengan fasilitas dan pendampingan, agar program pengelolaan sampah ini memberi dampak positif dan nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat,” tutur Alhadi.

Selain pendampingan program, Solusi Bangun Andalas memberikan bantuan sarana dan prasarana berupa renovasi dan perluasan workshop Basagemil, perlengkapan, pengadaan alat transportasi, tempat pengepulan, peningkatan kapasitas anggota kelompok dengan melakukan studi banding ke program serupa yang dijalankan oleh induk usaha, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Cilacap, dan sosialisasi ke masyarakat.

Jalan yang dilalui Basagemil tak lepas dari tantangan, bahkan diremehkan. Alhadi dan rekan-rekannya justru menjadikannya sebagai motivasi untuk membuktikan bahwa gerakan pengelolaan sampah ini harus dimulai sekarang dan dimulai dari membangun kesadaran diri sendiri. Basagemil pun melakukan edukasi pemilahan sampah plastik dari pintu ke pintu dan dimulai dari para pedagang yang ada di sepanjang kawasan wisata pantai Lampuuk.

Jika sebelumnya Basagemil hanya mampu mengumpulkan sekitar 20 hingga 30 kilogram sampah plastik per bulan, kini berkat dukungan dan pendampingan dari PT Solusi Bangun Andalas (SBA), jumlah tersebut meningkat signifikan menjadi 400 hingga 700 kilogram per bulan, yang dikumpulkan dari sekitar 50 pedagang di kawasan Pantai Lampuuk.

Tak hanya itu, Basagemil juga memberdayakan ibu-ibu di sekitar lokasi penampungan sampah sementara untuk melakukan pemilahan dan pembersihan sampah plastik yang telah dikumpulkan.

Sebagai bagian dari penguatan program, Basagemil bersama SBA meluncurkan Rumoh Pilah Broh (RPB) pada 5 Juni 2024. RPB bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam memilah sampah secara tepat. Sampah yang sudah dipilah kemudian dikumpulkan oleh tim Basagemil secara rutin tiga kali dalam seminggu.

Basagemil menjadi salah satu program tanggung jawab sosial (CSR) unggulan PT Solusi Bangun Andalas (SBA) yang berfokus pada pelestarian lingkungan sebagai upaya menjaga keseimbangan ekosistem.

General Affairs & Community Relations Manager PT SBA, Tafaul Rijal, mengatakan kolaborasi perusahaan dengan Basagemil merupakan bukti nyata peran generasi muda sebagai agen perubahan dalam menjaga lingkungan.

“Gerakan Basagemil tidak hanya mengumpulkan dan mengelola sampah, tetapi lebih pada edukasi tentang pentingnya mendaur ulang, mengurangi sampah, praktik hidup sehat, kampanye pengurangan plastik sekali pakai, dan mempromosikan penggunaan produk ramah lingkungan,” tambah Tafaul.

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Harga Nilam Tak Stabil, Petani Abdya Harap Solusi

Analisaaceh.com, Blangpidie | Budidaya tanaman nilam dinilai menjanjikan dan mudah dilakukan oleh petani di Aceh…

1 jam ago

Asisten III Setdakab Abdya: Mahasiswa Harus Jadi Pelopor Lawan Kekerasan Seksual

Analisaaceh.com, Blangpidie | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat Daya (Abdya) menegaskan komitmennya dalam memerangi kekerasan…

1 jam ago

IMM Abdya Ajak Kolaborasi Tangani Isu Perempuan Hingga Narkoba

Analisaaceh.com, Blangpidie | Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh Barat Daya (Abdya) menyelenggarakan…

1 jam ago

Satu Jemaah Haji Asal Aceh Tamiang Wafat di Makkah

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Seorang Jemaah Haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) BTJ-07, Abdul…

1 jam ago

Balita Bocor Jantung di Abdya Butuh Bantuan Dermawan

Analisaaceh.com, Blangpidie | Muhammad Najmudin Ihsan balita berusia 2,3 tahun asal Gampong Gunong Cut, Kecamatan…

23 jam ago

Terdakwa Kasus Pembunuhan Mahasiswa di Jeulingke Bantah Lakukan Pembunuhan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Terdakwa kasus pembunuhan mahasiswa di sebuah kamar kos kawasan Jeulingke, Banda…

23 jam ago