Ilustrasi @google image
Analisaaceh.com, Karang Baru | Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Aceh Tamiang meningkat hingga mencapai 29 kasus selama tahun 2022.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMKPPKB) Aceh Tamiang, Mix Donal S.H melalui Kabid P2KB Syarifah Hariyani, SKM.M.Kes mengatakan, jumlah tersebut lebih banyak dari tahun sebelumnya, yakni 22 kasus di tahun 2021.
“Hal itu berdasarkan data yang tercatat pada tahun 2021 sebanyak 22 kasus untuk total keseluruhannya. Sedangkan pada 2022 menjadi 29 kasus,” kata Syarifah, kepada Analisaaceh.com, Kamis (15/12/2022).
Jumlah tersebut meliputi KDRT fisik terhadap perempuan sebanyak 3 kasus dan terhadap anak 2 kasus, sama halnya untuk KDRT psikis terdapat 3 kasus terhadap perempuan dan 2 kasus anak.
Kemudian, kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur 8 kasus, pemukulan 1 kasus, penelantaran 1 kasus dan lain-lainnya 7 kasus dengan total keseluruhan 29 kasus.
Syarifah menjelaskan, bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak ini seperti halnya gunung es, puncaknya nampak lebih kecil dari dasarnya, angka yang ada menggambarkan kondisi yang sesungguhnya jauh lebih banyak.
“Alasan penyebab terjadinya hal itu, mungkin karena lemahnya keimanan para pelaku, hingga tega melakukan tindak kekerasan atau asusila terhadap korban bahkan kepada kerabat terdekatnya, kemudian faktor ekonomi serta kurangnya rasa kasih sayang terhadap wanita dan anak di bawah umur,” jelas Syarifah.
Para korban sendiri yang mengalami trauma atau rasa takut setelah peristiwa dari pengalaman yang mereka alami, akan ditangani oleh pihak Dinas P2KB daerah setempat, baik itu secara proses hukum, pemulihan atau mediasi.
Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat, terutama untuk kalangan orang tua agar lebih berhati-hati dalam memperhatikan cara pola asuh anak, baik dari segi pergaulan serta penggunaan handphone dan media sosial.
“Perhatikan pola asuh anak kita, dengan siapa dia bergaul, jaga dalam penggunaan HP dan media sosial, serta berikan pembelajaran tentang edukasi lainnya dan langsung laporan kepada pihak berwajib jika ada yang melakukan kekerasan atau tindak pidana lainnya,” pungkas Syarifah Hariyani.
Analisaaceh.com, Blangpidie | Aktivis muda Aceh, Ilham Rizky Maulana, menyampaikan keprihatinannya atas adanya indikasi tekanan…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, menandatangani…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), resmi melantik Fadhil Ilyas sebagai Direktur…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Satu unit mobil dum truk bermuatan batu bata mengalami kecelakaan di kawasan…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Menterian Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kepada seluruh Pejabat maupun…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris DPRA, Khudri, menanggapi aksi Aliansi Rakyat Aceh (ARA) yang menyerahkan…
Komentar