Analisaaceh.com, Idi | Kondisi jalan penghubung antar desa di Bukit Lalang Gampong Alue Sentang (Wonosari) Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur sangat memprihatinkan. Akses jalan penuh berlumpur ini telah berlangsung selama bertahun-tahun dan tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah.
Pantauan Analisaaceh.com pada Selasa (7/2/2023) terlihat masyarakat, guru dan siswa sedang bertarung dengan lumpur untuk melewati jalanan yang sudah sangat tidak layak dilalui itu. Bahkan kondisinya kini sudah hancur parah yang menghambat perjalanan para pelajar dan guru ke sekolah.
Yuslina (48) salah seorang guru yang mengajar di SDN Bukit Seulemak, mengatakan bahwa kondisi jalan hancur tersebut semakin parah disaat masa musim penghujan.
Baca Juga:Â 77 Tahun Indonesia Merdeka: Buket Seulemak Masih Berkubang Lumpur
“Saya mengajar disini sudah 16 tahun lamanya, kondisi seperti ini memang sudah berlangsung sejak lama dan ini merupakan akses satu-satunya menuju Gampong Bukit Seulemak. Namun pada akhir-akhir ini jalan yang kita lalui ini semakin hancur dan susah untuk dilewati,” katanya kepada Analisaaceh.com.
Dirinya menjelaskan, bahwa beberapa guru yang mengajar di SD Bukit Seulemak, berasal dari Kota Langsa dan mereka harus menempuh perjalanan puluhan kilometer yang kemudian sampai di Bukit Lalang tersebut harus kembali berkubang dengan lumpur.
Baca Juga:Â Kelelahan Melewati Jalan Berlumpur di Aceh Timur, Seorang Karyawan PTPN I Meninggal Dunia
“Iya mau bagaimana lagi, namanya tugas mengajar tetap harus kita laksanakan. Harapan kami para guru kepada pemerintah tolong diperbaiki segera jalan ini, karena jalan ini pula merupakan akses satu-satunya untuk bisa menuju ke sekolah di Gampong Bukit Seulemak,” jelasnya.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Pakeh (28) salah seorang warga di Gampong Bukit Seulemak, bahwa dirinya hampir merenggang nyawa akibat kelelahan melewati jalan yang berlumpur setinggi lutut orang dewasa tersebut.
“Kita mau tidak mau harus mendorong sepeda motor dengan jarak yang cukup jauh dan sangat melelahkan untuk bisa naik ke atas Bukit Lalang,” katanya.
Baca Juga:Â Jalan Birem Bayeun dan Rantau Selamat Tak Kunjung Dibangun, 6 Keuchik Temui Pj Bupati
“Jika upaya, sudah segala cara kami lakukan untuk bisa memperoleh perhatian agar dapat segera diperbaiki jalan tersebut oleh pemerintah, seperti kemarin audensi bersama Pj Bupati Aceh Timur sudah dua kali dilakukan, namun sampai saat ini hasil dalam perjanjian itu belum ada yang terlihat. Korban jiwa juga sudah hampir 4 orang jatuh akibat jalan ini,” pungkasnya.
Secara terpisah, Ketua DPRK Aceh Timur Fattah Fikri, saat dihubungi oleh Analisaaceh.com mengaku bahwa dirinya telah mengkonfirmasi Pj Bupati dan akan segera dilakukan tanggap darurat.
“Saya sudah konfirmasi dengan pak Pj dan kata beliau Insyaallah akan ada pekerjaan tanggap darurat, setelah menunggu kondisi jalan agak kering,” jawab Fattah, Selasa (7/1).
Baca Juga:Â Jalan Birem Bayeun dan Rantau Selamat Tak Perbaiki, Masyarakat Kecewa dengan Janji Pj Bupati
Fattah juga menjelaskan bahwa dirinya akan mengkonfirmasi pihak PUPR, terkait jawaban dan perjanjian dengan masyarakat saat melakukan audiensi beberapa waktu lalu terkait pembangunan jalan tersebut.
“Nanti saya hubungi dulu Kadis PUPR, karena yang mengerjakan ini kata pak Pj adalah pihak PU, namun pengerjaan nanti ini hanya dilakukan tanggap darurat dahulu, karena untuk perjanjian jangka panjangnya nanti akan kita lakukan seperti rencana dalam perjanjian audensi kemarin,” jelasnya.
Pj Bupati Aceh Timur Ir. Mahyuddin, M.Si, yang juga dihubungi oleh media ini melalui pesan WhatsApp mengatakan pengerjaan jalan itu akan dilakukan oleh PUPR ketika jalan tersebut sudah kering.
“Nunggu kering, Kadis PU memperbaiki,” balasnya singkat.
Baca Juga:Â Jalan Berkubang Lumpur, Warga Aceh Timur Gotong Jenazah Sejauh 15 KM
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas PUPR Aceh Timur, Muslim saat dikonfirmasi terkait pernyataan yang diberikan oleh Pj Bupati dan Ketua DPRK, belum membalas dan memberikan keterangan lebih lanjut terkait kapan tepatnya akan dikerjakan pembangunan jalan tersebut.
Sebagaimana diketahui, masyarakat dari enam desa dalam Kecamatan Birem Bayeun dan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur mengaku kecewa terhadap pemerintah setempat yang dinilai ingkar terhadap perjanjian untuk perbaikan dan pengaspalan jalan di dua kecamatan tersebut.
Baca Juga: Proyek Pengaspalan Jalan Alue Gadeng – Alue Punti Aceh Timur Tak Kunjung Dikerjakan
Janji itu sebelumnya telah diutarakan oleh Pj Bupati Aceh Timur Ir. Mahyuddin, M.Si saat dua kali menerima audiensi perwakilan enam desa pada akhir 2022 lalu. Bahkan perjanjian itu tertuang dalam surat berita acara rapat yang ditandatangi oleh Pj Bupati, anggota DPRK Aceh Timur hingga anggota DPRA.
Keenam desa itu masing-masing Gampong Bukit Seulemak dan Blang Tualang Kecamatan Birem Bayeun, serta Gampong Alue Kaul, Damar Siput, Alur Tuih dan Alur Punti Kecamatan Rantau Selamat.