Tangkap Kurir Narkoba di Lhokseumawe, Polisi Sita 10 Kg Ganja

Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Siagam Sat Sabhara Polres Lhokseumawe mengamankan seorang terduga kurir ganja di Kawasan Desa Tumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Minggu (27/12/2020) dini hari.

Dari tangan tersangka berinisial ZN (34) warga Lhokseumawe itu ditemukan barang bukti berupa 10 kilogram narkotika jenis ganja.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto, S.I.K, M.H mengatakan, penangkapan itu dilakukan pada pukul 01.00 WIB saat Tim URC Siagam Sat Sabhara Polres Lhokseumawe sedang melakukan patroli pengamanan Natal dan Tahun Baru.

Lalu petugas kemudian menerima infomasi dari masyarakat bahwa terdapat seorang yang diduga sebagai kurir narkotika jenis ganja, berdasarkan informasi itu petugas mendatangi TKP dan melihat seorang pemuda yang gerak-geriknya mencurigakan.

“Pemuda yang berinisial ZN ini sedang berada di sebuah rumah kosong, kemudian team URC Siagam memeriksa pemuda tersebut, setelah dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan, terdapat barang bukti narkoba jenis ganja sekitar 10 kilogram,” ujarnya.

Selain ganja, tambah Kapolres, barang bukti lain yang diamankan yakni, satu unit sepeda motor xeon warna hitam dengan nopol BL 4844 NR, satu nit Hp Xiomi warna putih, dompet, KTP, NPWP, satu unit Sin, empat kartu ATM, satu lembar kartu BPJS Kesehatan dan uang Rp 500 ribu.

Selanjutnya petugas membawa ZN dan barang bukti ke Sat Res Narkoba Polres Lhokseumawe guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

“Kita akan lakukan pengembangan lebih lanjut, apakah tersangka ini sebagai kurir atau bukan,” jelasnya.

Kapolres mengimbau kepada masyarakat agar dapat memberikan informasi terkait peyalahgunaan Narkotika.

“Jika ada silahkan lapor kepada petugas terdekat, jangan sampai generasi kita rusak oleh barang – barang haram itu,” sebut Kapolres.

Editor : Nafrizal
Rubrik : LHOKSEUMAWE
Komentar
Artikulli paraprakSeorang Pelajar di Aceh Tamiang Ditemukan Gantung Diri di Jendela
Artikulli tjetërAngka Kriminal di Banda Aceh Turun Tahun ini, Curanmor dan Pemerkosaan Jadi Dominasi