Analisaaceh.com | Utang Luar Negeri Indonesia periode akhir Juli 2019 tercatat US$ 395,3 miliar. Berdasarkan data statistik ULN Indonesia angka ini tumbuh 10,3% year on year meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 9,9% (yoy).
Melihat data SULNI angka ULN ini memang terus mengalami pertumbuhan sejak awal tahun ini.
Pada Januari 2019 ULN tercatat US$ 383,8 miliar dengan komposisi utang pemerintah dan bank sentral US$ 190,2 miliar. Sedangkan untuk utang swasta termasuk BUMN US$ 193,1 miliar.
Memasuki periode Februari, ULN Indonesia tercatat naik menkadi US$ 388,7 miliar dengan komposisi utang luar negeri pemerintah dan bank sentral US$ 193,8 miliar dan utang swasta termasuk BUMN US$ 194,9 miliar.
Kemudian pada Maret 2019 ULN tercatat US$ 387,6 miliar angka ini lebih lambat dibandingkan periode bulan sebelumnya. Komposisi ULN terdiri dari ULN pemerintah dan bank sentral US$ 190,5 miliar dan utang swasta termasuk BUMN US$ 197,1 miliar.
Pada April ULN kembali naik menjadi US$ 389,3 miliar. Dengan komposisi utang pemerintah dan bank sentral US$ 189,7 miliar dan utang swasta termasuk BUMN US$ 199,6 miliar.
Lalu periode Mei ULN kembali melambat yakni US$ 386,1 miliar dengan komposisi utang pemerintah dan bank sentral US$ 189,3 miliar dan utang swasta termasuk BUMN US$ 196,9 miliar.
Pada periode Juni atau semester I-2019 ULN tercatat US$ 391,8 miliar tumbuh sekitar 10% dibandingkan bulan sebelumnya.
Dengan demikian, pada periode Januari-Juli 2019 utang luar negeri Indonesia bertambah US$ 11,5 miliar atau sekitar Rp 161 triliun.
Sumber : Detik.com