Categories: NEWS

Wali Kota Sabang Join Komitmen Terapkan TAKE dengan GeRAK Aceh

Analisaaceh.com, BANDA ACEH — Wali Kota Sabang, Nazaruddin menyatakan komitmen dan memberikan dukungan penuh terhadap rencana penerapan kebijakan Transfer Anggaran Kota Berbasis Ekologi (TAKE) di daerah wisata itu.

Komitmen itu disampaikan Nazaruddin dalam pertemuan lanjutan bersama Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, Selasa (28/1) di Banda Aceh. Kedepan akan dilakukan kerjasama pelaksanaan rencana tersebut.

“Dalam waktu dekat akan dilanjutkan dengan komitmen lanjutan yg dituangkan dalam bentuk MoU bersama antara Pemko Sabang dan GeRAK Aceh,” kata Kadiv Kebijakan Publik dan Anggaran GeRAK Aceh, Fernan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/1).

Fernan mengatakan, komitmen ini merupakan salah satu inisiatif program yang baik untuk dilaksanakan, terlebih Kota Sabang ini adalah kawasan yang mempunyai karakteristik khusus selain kepulauan.

“Kota Sabang juga memiliki hutan yang harus mendapat perhatian dari pemerintah guna melindungi lingkungan secara maksimal dan berkelanjutan,” ujarnya.

Fernan menyampaikan, Kota Sabang itu sangat berpeluang menjalankan TAKE, apalagi jika melihat beberapa tantangan ekologi disana. Sebagai daerah kepulauan yang secara karakteristik berbeda dengan daerah lain di Aceh, maka ini perlu diterapkan.

Kata Fernan, karakteristik permasalahan ekologi di Sabang diantaranya dengan kawasan konservasi laut, dominasi hutan, upaya menjaga sumber air, pengelolaan sampah di level desa, perlindungan wilayah pesisir, serta juga terdapat potensi pertambangan galian c ilegal.

Kemudian, lanjutnya, di Sabang terdapat wilayah konservasi yaitu taman wisata alam laut seluas 2600 hektare (Ha) sesuai SK Nomor 928/KPTS/UM/1982, dan kawasan konservasi perairan pesisir timur seluas 3.207.98 Ha dituangkan dalam SK Men KP Nomor 57/2013.

“Terdapat konservasi pesisir laut, dan juga didominasi kawasan hutan di sebagian wilayah Sabang yang dilindungi,” tutur Fernan.

Fernan menyebutkan, daerah seluas 153 Km2 dengan jumlah penduduk 30 ribu jiwa ini memiliki 18 gampong dari dua kecamatan. Karena itu, sebagai pulau terluar yang memiliki potensi wisata alam, maka inisiatif kebijakan TAKE tersebut akan mampu menjawab tantangan ekologi yang selama ini menjadi hambatan pembangunan disana.

“Kedepan, GeRAK akan menggandeng peran pemerintah nasional melalui kolaborasi The Asia Foundation Jakarta untuk akselerasi insiatif kebijakan sebagaimana tujuan yang diharapkan,” pungkas putra asli Sabang ini. (Ril)

Desriadi Hidayat

Komentar

Recent Posts

Pasca Bencana, Harga Semen di Pasaran Aceh Naik Tak Wajar

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Harga semen di sejumlah daerah di Aceh mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa…

3 jam ago

Jembatan Awe Geutah  Diterapkan Sistem Buka-Tutup

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh memberlakukan sistem buka-tutup lalu lintas di di jalan Nasional…

3 jam ago

Pemerintah Ingatkan Potensi Penjarahan Kendaraan Korban Banjir di Aceh Tamiang

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh mengingatkan adanya dugaan praktik penjarahan terhadap unit kendaraan milik…

3 jam ago

Pascabanjir, Harga Kebutuhan Pokok di Blangpidie Mulai Turun

Analisaaceh.com, Blangpidie | Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya…

3 jam ago

Kelangkaan LPG 3 Kg di Abdya, Warga Keluhkan Harga Mahal

Analisaaceh.com, Blangpidie | Kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram terjadi di Kabupaten Aceh Barat…

3 jam ago

KPI Aceh Imbau Televisi Lokal dan Nasional Perkuat Siaran Kebencanaan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh mengimbau seluruh lembaga penyiaran televisi, baik lokal…

22 jam ago