Forpemda menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu utama PT PIM di Gampong Tambon Baroeh, Kec Dewantara, Aceh Utara, Senin, 7/10/2019. (Foto/Ist)
Analisaaceh.com, Lhoksukon | Ratusan warga Kecamatan Dewantara yang menamakan diri Forum Pemuda Dewantara (Forpemda) menggelar aksi demonstrasi di pintu utama PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Gampong Tambon Baroeh, kecamatan setempat.
Dalam aksinya, massa meminta PT PIM yang telah melikuidasi aset milik PT Asean Aceh Fertilizer (AAF) untuk menghibahkan scrap atau besi tua eks pabrik AAF kepada masyarakat.
Forpemda menggelar aksi unjuk rasa di pintu utama PT PIM pada Senin, 7 Oktober 2019 sejak pukul 09:00 WIB. Ada 8 tuntutan yang dituangkan dalam selembar petisi.
Koordinator aksi, T Saifuddin menyebut aksi ini digelar karena pada tiga kali pertemuan dengan manajemen PT PIM terkait scrap, selalu deadlock atau tidak ada hasil yang memuaskan.
“Aksi ini atas dasar hasil audiensi ke tiga, antara perwakilan kami dengan pihak PT. PIM, terkait hibah limbah scrap eks PT. AAF belum ada satu kejelasan, maka dengan ini kami buat petisi,” kata T. Saifuddin.
Petisi yang dilayangkan yakni;
Sementara itu, Anggota DPR Aceh, Muslim Syamsuddin yang juga tokoh pemuda Dewantara telah menerima secara resmi petisi yang dilayangkan warga.
Ia menyebutkan akan segera menindaklanjuti masalah ini dalam fungsi legislasi dirinya sebagai anggota dewan.
“Kita ketahui sejak 30 tahun berdirinya PT AAF sangat kurang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar perusahaan. Hari ini, begitu PT AAF resmi ditutup, wajar bila masyarakat meminta hak yang selama 30 tahun beroperasi tidak benar-benar dapat dimanfaatkan kehadirannya oleh masyarakat,” kata Muslim.
Ia segera membawa persoalan ini, bukan hanya tentang scrap, tapi juga terkait kemanfaatan bagi masyarakat setempat dengan keberadaan industri diwilayah itu.
“Segera saya tindaklanjuti dan akan membahas masalah ini bersama rekan-rekan di DPRA” ujar Muslim.
Sementara Itu, Manager Humas PT. PIM, Nasrul menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima petisi dari Forpemda. Selanjutnya, petisi ini akan dibahas bersama dengan manajemen perusahaan.
“Atas permintaan masyarakat untuk berjumpa dengan direksi, Insya Allah kami juga telah mengagendakan waktu pada tanggal 10 Oktober nanti,” terang Nasrul.
Editor : Nafrizal
Analisaaceh.com, Blangpidie | Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Aceh Barat Daya (Abdya) berhasil mengungkap kasus…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Salah seorang calon Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch III tahun 2025,…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Aceh Barat Daya (Abdya) menangkap seorang pria…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Warga Gampong Ie Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) diliputi…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Aceh Barat Daya (Abdya) menangkap seorang pria…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Amerika Serikat menjadi negara yang mengimpor komoditas gas terbesar ke Indonesia…
Komentar