Categories: ACEH UTARANEWS

YARA Kecam Oknum PLN yang Tagih Iuran pada Korban Kebakaran Keude Paya Bakong

Analisaaceh.com, LHOKSUKON — Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh ( YARA ) Perwakilan Aceh Utara, Iskandar, mengecam tindakan oknum petugas PLN yang melakukan penagihan iuran beban listrik kepada korban kebakaran di Keude Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara. Iskandar menyebut penagihan tersebut dilakukan saat moment yang tidak tepat.

Iskandar menjelaskan, masyarakat di Keude Paya Bakong baru saja tertimpa musibah, seharusnya PLN sebagai perusahaan plat merah tidak dulu menagih uang iuran listrik atau beban kepada korban.

“Apalagi dengan cara yang kasar. Mestinya, pihak PLN colling down dululah untuk tagihan, sampai mereka membangun kembali tempat tinggal dan menempatinya. Kalau penagihan dilakukan sekarang ini saya rasa itu tindakan yang sangat tidak manusiawi,” kata Iskandar dalam rilisnya yang diterima redaksi analisaaceh.com, Rabu (15/1/20).

“Jangankan untuk bayar uang tagihan Iuran listrik, untuk membangun rumah yang layak untuk ditempati mereka belum mampu” imbuh Iskandar.

Baca : PLN Tagih Biaya Beban Listrik Korban Kebakaran Keude Paya Bakong, Dinilai Tidak Manusiawi

Seharusnya PLN memiliki tanggung jawab secara teknis maupun sosial terhadap masyarakat yang tertimpa musibah kebakaran. Apalagi penyebab kebakaran karena hubungan arus pendek atau dari kelistrikan.

“Ini kebakaran dari api listrik bukan api kompor, dan sebagainya. Seharusnya PLN harus memberikan  kompensasi, menyantuni atau membantu mereka dalam bentuk apapun. Bukan malah mendesak korban membayar iuran. Tindakan tersebut sungguh sangat miris dan tak punya toleransi sosial” ujar Iskandar.

Menurut laporan warga yang diterima YARA, pasca kebakaran, PLN tidak pernah memberikan bantuan atau santunan atau apapun terhadap korban kebakaran di keude Paya Bakong. Sejatinya, kata putra daerah setempat ini, perusahaan negara hadir bersama korban kebakaran karena pemicu kebakaran berhubungan erat dengan kerja PLN.

“Mohon maaf pak Direktur PLN, saya ulangi kembali, masyarakat bukan tidak mau membayar, tapi momen tagihannya yang tidak tepat, karna paska kebakaran tersebut kondisi masyarakat sangat sulit secara ekonomi, jangankan membayar tagihan listrik, rumah untuk mereka tinggal belum ada, mohon untuk mengedapan nilai – nilai sosial” pinta Iskandar. (Ril)

Desriadi Hidayat

Komentar

Recent Posts

Anggota DPRA Abu Heri Desak Presiden Tetapkan Status Bencana Aceh Berskala Nasional

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris Komisi II DPRA Aceh, T. Heri Suhadi atau Abu Heri,…

22 jam ago

Banjir Lumpuhkan Pertanian, SPI Desak Status Bencana Nasional

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Serikat Petani Indonesia (SPI) mendesak Presiden Prabowo Subianto menetapkan bencana banjir…

1 hari ago

Kabel Listrik Diduga Milik PLN Bahayakan Pengendara di Abdya

Analisaaceh.com, Blangpidie | Kabel yang diduga milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjuntai ke badan jalan…

1 hari ago

Komisi I DPRA Desak Presiden Buka Peran Internasional Tangani Bencana Aceh–Sumatera

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendesak Presiden Republik Indonesia…

1 hari ago

Hampir 2 Juta Warga Aceh Terdampak Bencana Hidrometeorologi

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Bencana alam hidrometeorologi yang melanda Aceh sejak beberapa waktu terakhir berdampak…

1 hari ago

PBB Pantau Respons Bencana di Aceh, UNDP dan UNICEF Siap Perkuat Dukungan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia terus memantau perkembangan penanganan bencana di…

1 hari ago