Categories: PARLEMENTRIA

Anggota DPRA Layangkan Protes Terhadap Google Terkait Tapal Batas Aceh Singkil dan Tapanuli Tengah

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Ir. Azhar Abdurrahman melayangkan protes terhadap Google atas titik koordinat coding dan google tagging perbatasan Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

Hal itu terkait tapal batas Kabupaten Aceh Singkil dengan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara yang tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2020.

“Kita meminta Google Indonesia untuk segera memperbaiki kesalahannya dengan berpedoman kepada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2020 terkait tapal batas Kabupaten Aceh Singkil dengan Kabupaten Tapanuli Tengah,” kata Anggota Komisi I DPR Aceh ini pada Kamis (07/10).

Menurutnya, masalah batas antara dua provinsi tersebut telah ditetapkan sejak masih bergabung dengan Aceh Selatan yaitu pada tugu tapal batas sekarang di pinggir jalan dengan titik Koordinat 0,7. 4,7 sebagaimana Keputusan Menteri Dalam Negeri.

Namun demikian, pihaknya mendapatkan laporan bahwa Google Maps telah menarik garis putus-putus secara geo coding dan geo tagging sehingga telah menjadi penafsiran baru bagi masyarakat awam di perbatasan tersebut.

Bahkan sejumlah warga Tapanuli Tengah telah melakukan penggarapan lahan melewati Ketetapan Kepmendagri Nomor 30 Tahun 2020.

Dampak dari garis putus-putus itu juga mengakibat kerugian masyarakat Lae Balno kehilangan 2 km yang di dalamnya terdapat banyak fasilitas umum.

Apabila tidak diatasi, hal tersebut tentunya berdampak kepada masyarakat yang mendiami wilayah itu, khususnya dua desa yang bertetangga antara Kabupaten Tapanuli Tengah dengan Aceh Singkil.

“Padahal aplikasi google maps bukan acuan prosedur hukum,” ujarnya.

Oleh karena itu pihaknya melayang protes terhadap Google serta meminta untuk memperbaiki peta dalam Maps itu sebagai ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan.

“Sehubungan dengan hal tersebut, kami Anggota DPR Aceh yang bergabung di Komisi I DPR Aceh yang membidangi pertanahan, hukum, politik, pemerintahan dan hubungan luar negeri menyatakan protes keras atas titik koordinat google coding dan google tagging,” tegasnya.

Editor : Nafrizal
Rubrik : PARLEMENTRIA
Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Terima Aspirasi Masyarakat Trumon Raya, Abu Heri: Hal Ini akan jadi Prioritas Saya

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…

1 jam ago

KIP Lhokseumawe Sukses Gelar Debat Kedua Calon Wali Kota

Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…

2 jam ago

Dispora Aceh Latih 100 Pemuda Jadi Entrepreneur Kreatif dan Inovatif

Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…

2 jam ago

96 dan 52 TPS di Aceh Berpotensi Intimidasi dan Kekerasan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Panitia Pengawasan Pemilihan Aceh (Panwaslih) Aceh memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara…

4 jam ago

MPU Aceh Perbolehkan Pilih Kotak Suara Kosong

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa…

4 jam ago

Pemerintah Aceh Buka Seleksi Calon Kepala BPMA

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh membuka seleksi terbuka Calon Kepala Badan Pengelola Migas Aceh…

7 jam ago