Siswa SMAN 1 Lhokseumawe mengikuti rangkaian kegiatan perpisahan di sekolah tersebut pada 29 April 2024.
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | SMAN 1 Lhokseumawe memungut biaya perpisahan kepada siswa. Pungutan ini dinilai memberatkan wali murid.
Salah seorang sumber Analisaaceh.com menyebut pungutan untuk biaya perpisahan dikutip kepada anaknya yang masih duduk di kelas satu. Kutipan biaya perpisahan tersebut juga diterapkan kepada siswa kelas dua.
“Biaya yang diminta untuk perpisahan sebesar Rp35 ribu per siswa. Uangnya dikumpulkan melalui bendahara kelas dan diteruskan kepada pengurus OSIS,” ujar wali murid kepada wartawan di Lhokseumawe, Kamis (9/5/24).
Dia menilai pungutan liar atau kutipan tidak resmi ini memberatkan. Dia menilai pendidikan di negara ini mahal dan tidak ada yang gratis.
“Kami meminta hal ini harus dihentikan. Kutipan-kutipan seperti ini memberatkan kami terlebih dengan kondisi ekonomi masyarakat sangat sulit,” ujarnya.
Informasi tambahan menyebutkan bahwa kutipan ini hanya diberlakukan untuk siswa kelas satu dan dua. Sementara kelas tiga tidak dibebankan.
Dikutip dari laman Dapodik Kemendikbud, jumlah siswa SMAN 1 Lhokseumawe sebanyak 1.052. Jika dikalkulasi dengan biaya pungutan sebesar Rp35b dengan jumlah 700 siswa (kelas satu dan dua) maka total pungutan liar yang dihasilkan sebesar Rp24,5 juta.
Kepala SMAN 1 Lhokseumawe, Saifuddin yang dihubungi melalui sambungan telpon membenarkan kutipan tersebut untuk biaya perpisahan siswa kelas tiga. Kegiatan tersebut sudah diselenggarakan pada 29 April lalu.
“Iya benar. Kegiatan perpisahan ini sebagai tradisi turun-temurun. Kegiatan ini inisiatif dari siswa dan di bawah pengawasan pembina Osis,” ujarnya.
Saifuddin berdalih kegiatan ini merupakan inisiatif siswa kelas satu dan dua, bukan arahan pihaknya. Pun demikian, dia tidak menampik kegiatan tersebut sudah mendapat izin darinya sebagai kepala sekolah.
“Mereka (OSIS) berembuk sendiri dan memutuskan sendiri. Kalau tidak digelar perpisahan juga akan membuat gaduh, siswa pasti tidak menerima karena ini tradisi di sekolah tersebut,” ujar Saifuddin.
Ketika disinggung terkait imbauan Ombudsman Aceh terkait larangan kutipan uang untuk menggelar kegiatan wisuda dan atau perpisahan, dia menyebut pihaknya menggelar kegiatan perpisahan sebelum imbauan tersebut diterbitkan.
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Razia gabungan yang digelar Polresta Banda Aceh di Simpang Lamgugob, Kecamatan…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Aceh mengimbau masyarakat,…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Seorang siswa sekolah dasar (SD) bernama Gibran Al Khalifi Suliskia (11) ditemukan…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Nur Asyura bayi berusia tiga bulan warga Gampong Pante Rakyat, Kecamatan Babahrot,…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat serta kriminalitas yang terjadi…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Satuan Tugas Operasi Premanisme Polda Aceh yang dipimpin Kompol Parmohonan Harahap,…
Komentar