Konsumsi Gula yang Tinggi Tak Baik Saat Covid-19, Mengapa?

Analisaaceh.com | Pandemi Coronavirus Disease 19 (covid-19) saat ini menjadi bencana dunia, hampir seluruh negara mengalami dan menelan korban jiwa, tak terkecuali Indonesia.

Dalam upaya pencegahan covid-19 tersebut, masyarakat diimbau untuk mengikuti instruksi pemerintah melalui program social distancing dan menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari virus mematikan itu.

Selain itu, dalam upaya pencegahan penularannya, menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh juga harus diperhatikan, karena hal ini menjadi benteng terakhir dalam memerangi penyakit.

Nah, salah satu yang dapat menekan dan menghancurkan kekebalan tubuh adalah terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang manis atau gula. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa gula dapat meningkatkan kecemasan hingga kematian dini, serta menekan sistem kekebalan tubuh.

Kadar Gula

Berdasarkan hasil peneltian menunjukkan bahwa mengonsumsi 75-100 gram larutan gula dapat menghambat fungsi kekebalan tubuh.

“Saya harus mencatat 75 gram terdengar sangat banyak, dan sulit berpikir kita mungkin mengonsumsi 75 gram gula, tetapi sebenarnya itu setara dua kaleng soda. Satu kaleng Coca-cola 340 gram mengandung 39 gram gula. Dan soda bukan satu-satunya penyebab. Grande chai latte dari Starbucks, misalnya, mengandung 42 gram gula, yang membuat kita lebih dari setengah jalan untuk menurunkan kekebalan tubuh,” kata ahli penyakit dalam dan gastroenterologi, Niket Sonpal dilansir Kompas.com Rabu, (24/3/2020).

Gula olahan merupakan merupakan zat yang cenderung mempunyai efek yang kurang baik bagi kesehatan, sebab gula dapat memengaruhi cara sel darah putih kita menyerang bakteri.

Niket Sonpal menjelaskan bahwa mengonsumsi terlalu banyak gula dapat memengaruhi sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh yang menargetkan bakteri

“Kekurangan nutrisi bisa meningkatkan tingkat risiko kita saat menangkal infeksi. Dan, makanan dengan kadar gula rafinasi tinggi biasanya kurang bernutrisi. Gula memicu peradangan tingkat rendah di dalam tubuh dan meningkatkan massa. Ini dapat berkontribusi pada penyakit bersifat kronis, seperti kardiovaskular dan diabetes, ungkapnya.

Penurunan sistem kekebalan tubuh dimulai 30 menit usai mengonsumsi gula, dan dapat bertahan hingga lima jam. Dengan demikian ada baiknya untuk tidak mengkonsumsi gula terlalu berlebihan di masa penyebaran covid-19. Sebab, untuk menghindarinya juga diperlukan kekebalan tubuh yang baik selain menjalankan program social distancing.

Komentar
Artikulli paraprakPemko Banda Aceh Pasang Wastafel Portable di Area Publik untuk Antisipasi Penyebaran Covid-19
Artikulli tjetërResmi Masuk Indonesia, ini Spesifikasi dan Harga Realme 6 dan Realme 6 Pro