Mahasiswa Aceh Selatan Pertanyakan Keberadaan Program HAMAS

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Mahasiswa Aceh Selatan mempertanyakan status atau keberadaan serta program Himpunan Mahasiswa Aceh Selatan (HAMAS), yang mana diketahui fungsinya sebagai sebuah wadah tempat berkumpulnya seluruh mahasiswa Aceh Selatan yang berada di Banda Aceh dan Aceh Besar yang seperti kehilangan tujuannya.

Hal itu disampaikan Khairul Nanda, Ketua Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Kluet Timur (IPPM KLuT) kepada Analisaaceh.com, Selasa (15/9/2019).

“Wadah tempat berkumpulnya mahasiswa Aceh Selatan ini kini seperti kehilangan tujuan, apakah lembaga ini masih diperlukan atau lebih baik dibubarkan saja,” tanya Khairuman.

Ia melanjutkan, pasca terpilihnya pengurus baru HAMAS periode 2019-2021 kemarin, harapannya memang agar supaya forum ini bisa bangun kembali dari tidur panjangnya.

“Kenyatanya tidak, malahan setelah hampir satu tahun terlewati belum ada satupun dari hasil rapat kerja yang berhasil dilaksanakan,” jelas putra Kluet ini.

Ia juga menyebutkan, tidak adanya transparansi dan keterbukaan dari ketua HAMAS membuat situasi menjadi membingungkan, bagaimana kondisi di dalam internal kepengurusan nya saja tidak diketahui.

“Apakah ada problem yang begitu serius sehingga membuat organisasi ini hanya jalan di tempat, atau memang sedang melanjutkan lagi tidurnya,” ungkap Khairuman Nanda.

Menurut Khairuman, Idealnya sebuah lembaga pasti terdapat interaksi di dalamnya, komunikasi antara anggota dengan pimpinan juga harus terjalin dengan intens, supaya tidak ada salah paham dalam melihat permasalahan yang terjadi, agar bisa diselesaikan dan didiskusikan bersama-sama.

“Kita semua punya media sosial, informasi bergerak cepat di sana, kenapa tidak dimanfaatkan saja itu, segala bentuk kegiatan atau apapun itu bisa di share di sana. Secara tidak langsung juga sudah tercipta interaksi walaupun tidak bicara tatap muka langsung.” tambahnya.

Ia juga menegaskan, harapannya ke depan kaderisasi lembaga ini tercipta dengan baik supaya siapapun yang menjadi pengurus ke depannya bisa lebih mengerti dan paham iklim dalam lembaga.

“Mengingat masa kepengurusan HAMAS hanya berlangsung tiga tahun dalam satu periode, dan sekarang menyisakan dua tahun lagi. Saya sebetulnya menyayangkan sikap ketua HAMAS hari ini, beliau seperti ingin tampil layaknya Superman dalam komik, padahal banyak potensi dan orang-orang yang punya kapasitas dan kompetensi yang bisa diajak dalam menghidupkan kembali lembaga ini,” ujarnya.

Dia menjelaskan, sebagai sebuah lembaga mahasiswa tertinggi di Aceh Selatan, seharusnya HAMAS mampu dalam berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten dalam segi apapun, agar terlaksananya cita-cita Aceh Selatan Hebat.

“SDM yang melimpah-ruah yang dimiliki Aceh Selatan saat ini sudah seharusnya diikut andilkan demi mencapai tujuan bersama. Jangan sampai kepercayaan yang sudah kami berikan itu dikecewakan, kalau memang terus menerus seperti ini lebih baik tidak usah ada lagi HAMAS ke depannya,” tegasnya. (Sahidal)

Komentar
Artikulli paraprakKapolres Belawan Beri Bantuan Kepada Petugas TPU
Artikulli tjetërPelatihan Penanganan Stunting di Babahrot Abdya Dipuji Warga