Categories: EDITORIALKOLOM

Melamar Cawagub di Warung Kopi Ala Nova

Analisaaceh.com | Sebagian masyarakat Aceh sempat dikejutkan atas ajakan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah kepada Mawardi Ali yang saat ini menjabat sebagai Bupati Aceh Besar untuk maju bersama pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) tahun 2022 mendatang pada Rabu (9/12) kemarin.

Tak ada yang salah dalam ajakan tersebut, meskipun Nova “melamar” Ketua DPD PAN Aceh itu di warung kopi, namun hal itu sah-sah saja dalam dunia perpolitikan.

Apalagi warung kopi di Aceh bukan hanya sekedar tempat meneguk minuman dan tempat nongkrong semata, tetapi juga salah satu fasilitas mufakat dan mengambil keputusan oleh sebagian kalangan, salah satunya mereka-mereka para politikus.

“Iya bercanda, beliau bercanda itu. Pilkada masih jauh,” jawab Mawardi atas lamaran itu.

Meskipun ia menganggap hanya sebatas guyonan, namun di sini Mawardi tidak menolaknya. Artinya, Nova tak kandas harapan.

Secara kasat mata, memang tidak diketahui sejauh mana keseriusan Nova mengajak Mawardi di tengah suasana silaturrahmi antara sejumlah pimpinan partai tersebut. Apalagi di dalam perpolitikan semuanya dapat terjadi tanpa dapat diprediksi.

Baca Juga : Nova ‘Lamar’ Bupati Aceh Besar di Warung Kopi Untuk Maju Bareng di Pilgub 2022

Pun begitu pula niat Nova untuk mengajak Mawardi untuk bersama-sama maju di Pilgub 2022.

Sebagian masyarakat menilai bahwa, “Film Pinangan” itu hanya permainan elite politik, tak lebih, katanya.

Sebab, sebagaimana diketahui dua partai besar itu selama ini sering berseberangan dalam perpolitikan, khusunya di provinsi Aceh. Apalagi bila dirunut ke belakang, banyak kader-kader dari PAN Aceh menentang dan mengkritik kepemimpinan Nova selama ini.

Karena itu pula, orang nomor satu di Aceh itu mencoba merangkul untuk mendinginkan suasana.

Terlepas dari penilaian masyarakat, terlepas dari maksud dan tujuan dari mereka, namun saat ini keduanya berstatus aktif sebagai Gubernur dan Bupati Aceh Besar.

Masyarakat sepertinya belum ingin mendengar perkara-perkara pencalonan saat ini. Sebab, masih banyak tugas dan tanggung jawab mereka yang harus dituntaskan.

Ekonomi masih lemah contohnya, kemiskinan yang tinggi, pendidikan, infrastruktur dan masih banyak lainnya yang masih tertinggal jauh.

Dan ini sepertinya yang harus dituntaskan!

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Borong 4 Top CSR Awards 2025, SBI Tegaskan Komitmen pada Bisnis Berkelanjutan

Analisaaceh.com, Jakarta | PT Solusi Bangun Indonesia Tbk yang merupakan anak usaha SIG, kembali meraih…

1 jam ago

10 Penyandang Disabilitas di Abdya Terima Bantuan Kursi Roda

Analisaaceh.com, Blangpidie | Sebanyak 10 penyandang disabilitas di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menerima bantuan…

2 jam ago

UIN Sultanah Nahrasiyah: Warisan Peradaban, Harapan Masa Depan

Oleh: Almira Keumala Ulfah, S.E., M, Si, Ak, CA., ASEAN CPA Tanggal 12 Juni menjadi…

4 jam ago

Jembatan Bereughang Alami Penurunan, Pengendara Cemas Melintas

Analisaaceh.com, Aceh Utara | Jembatan di kawasan Keude Bereughang, Kecamatan Kutamakmur, Kabupaten Aceh Utara, mengalami…

22 jam ago

Sengketa 4 Pulau, Pemerintah Aceh Tegaskan Acuan 1992 Lebih Kuat

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh menyatakan keberatan atas penetapan status kepemilikan empat pulau di…

23 jam ago

DPRK Abdya Minta PT LKT Segera Realisasikan Tuntutan Warga

Analisaaceh.com, Blangpidie | Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) merekomendasikan PT Lauser…

1 hari ago