Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, didampingi Asisten II Sekda Aceh, T.Ahmad Dadek, Kadis Kesehatan Aceh, Hanif, menggelar rapat secara virtual dengan Sekda dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota terkait penanganan Covid-19 di Aceh, Banda Aceh, Jumat (16/10/2020).
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Agar hasil tes swab keluar dalam kurun waktu 24 jam, Pemerintah Aceh menetapkan jadwal dan kuota harian pengiriman sampel swab dari kabupaten/kota. Sampel swab yang dikirim dari daerah itu akan diperiksa di tiga laboratorium RT-PCR yang berada di RSUDZA, Balitbangkes Aceh dan Labkesda Aceh.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, dalam rapat rutin penanganan Covid-19 yang digelar secara virtual bersama Satgas Covid-19 kabupaten/kota di Aceh, Jumat, (16/10/2020).
Taqwallah mengatakan, skema tersebut telah ditetapkan dalam Surat Gubernur Aceh Nomor : 440/14872 perihal pemeriksaan sampel Covid-19 dengan Tes RT- PCR.
Dalam kesempatan itu, Taqwallah memaparkan jumlah kuota sampel swab yang dapat dikirim oleh kabupaten/kota per harinya. Setiap kabupaten mendapat kuota yang berbeda. Penetapan kuota menyesuaikan dengan kondisi kasus Covid-19 tiap daerah.
Begitupun dengan jadwal harian pengiriman sampel swab dari daerah, Pemerintah Aceh telah mengaturnya mulai dari jam pengiriman sampai dengan jam dikeluarkan hasil.
“Sampel swab dikirim ke Banda Aceh pada jam yang telah ditentukan, nantinya akan diterima oleh tim posko Covid-19 Dinas Kesehatan Aceh, mereka yang akan bawa ke lab PCR. Dengan cara begini Insya Allah hasil akan keluar dalam waktu 24 jam,“ kata Taqwallah.
Taqwallah menambahkan, dalam beberapa waktu ke depan Pemerintah Aceh juga akan membangun 3 lab PCR di tiga kabupaten/kota yang letaknya menyesuaikan dengan zonasi wilayah Aceh. Ia mengatakan, dengan bertambahnya lab tersebut maka jumlah sampel swab yang diperiksa bisa lebih banyak dan hasilnya akan keluar lebih cepat.
Selain persoalan pemeriksaan swab, Sekda juga meminta kepada seluruh kepala daerah untuk memaksimalkan peran tenaga kesehatan di puskesmas mulai dari kepala hingga bidan desa agar mengawal pencegahan penyebaran Covid-19.
Ia meminta para tenaga kesehatan mengawal ketat masyarakat yang masuk kategori suspek agar disiplin menjalankan isolasi mandiri. “Begitupun dengan masyarakat lainnya, para nakes harus selalu mengingatkan agar mereka disiplin menerapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” pungkasnya.[]
Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebuah bangunan bekas bengkel motor di Gampong Tutui, Kecamatan Kuta Cot…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Provinsi Aceh mengalami 184 kejadian bencana alam sepanjang Januari hingga Juni…
Analisaaceh.com, Aceh Besar | Sebanyak 20 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kabupaten…
Analisaaceh.com, Jakarta | Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua Umum Bhayangkari Ny.…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) molor…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tiga mahasiswa Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan…
Komentar