Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, Hendri Yadi. Foto:Ahlul Zikri/Analisaaceh.com
Analisaaceh.com, Blangpidie | Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengembangkan padi gogo pada Musim Tanam (MT) Rendengan tahun 2025 dengan luas lahan mencapai 59 hektare.
Padi gogo merupakan jenis padi yang ditanam di lahan kering atau ladang (bukan sawah) dan membutuhkan air hanya dari curah hujan, tanpa penggenangan.
Padi ini merupakan solusi untuk memanfaatkan lahan kering dan dataran tinggi, serta menjadi tumpuan untuk meningkatkan produksi padi nasional, terutama di daerah yang tidak memiliki sumber air.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, Hendri Yadi mengatakan, padi gogo ini dikembangkan di lahan kering seluas 59 hektare yang tersebar di Kecamatan Tangan-Tangan, Manggeng, Kuala Batee, Jeumpa, Setia, dan Susoh.
“Pada MT Rendengan ini, kita tidak hanya mengembangkan atau menanam padi di lahan sawah, tapi juga memanfaatkan lahan ladang. Hal ini kita lakukan sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional,” kata Hendri Yadi, Jum’at (12/9/2025).
Ia menjelaskan, padi gogo yang dikembangkan ini berupa varietas unggul Sigupai, yaitu padi lokal ikonik dari Kabupaten Abdya yang memiliki ciri khas nasi pulen, aroma wangi pandan, dan bulir besar panjang, serta daya adaptasi tinggi terhadap hama dan penyakit seperti hawar daun dan blas.
“Untuk varietas Sigupai hanya kita kembangkan di lahan ladang seluas 10 hektare, karena Sigupai ini umurnya (masa panen) berbeda dari varietas padi pada umumnya,” ucap Hendri.
Selain Sigupai, kata Hendri, Pemerintah Abdya juga memperkenalkan padi gogo varietas Situ Bagendit, yaitu padi unggul yang dapat ditanam di lahan kering maupun sawah.
Lebih lanjut, sebut Hendri, varietas padi ini memiliki tekstur nasi pulen, warna gabah kuning bersih, biji ramping, dan tahan terhadap penyakit blas serta agak tahan hawar daun dan tungro.
Untuk mengembangkan padi gogo varietas ini, tambahnya, Pemerintah Abdya sudah menerima dan membagikan benih padi bantuan tersebut kepada para petani.
“Benih padi varietas Situ Bagendit ini merupakan bantuan dari sumber APBN tahun 2025 sebanyak 1.176 kilogram yang ditanam di lahan ladang seluas 49 hektare,” ujarnya.
Hendri menyebutkan, pengembangan padi gogo varietas Situ Bagendit ini sebagai upaya untuk memperkenalkan kepada masyarakat Abdya untuk terus berinovasi dalam pengembangan padi ladang selain dari varietas lokal Sigupai.
“Dengan adanya kegiatan ini, kita harapkan untuk menumbuhkembangkan padi gogo di lahan-lahan kering yang ada di Abdya,” ucapnya.
Untuk varietas Situ Bagendit ini, sebut Hendri, masa panennya hanya membutuhkan waktu selama 105 hari atau kurang lebih tiga bulan.
Selain benih padi gogo varietas Situ Bagendit, ucap Hendri, Pemerintah Pusat juga memberikan bantuan herbisida untuk pembersihan lahan padi gogo.
“Bantuan herbisida ini juga sudah kita bagikan kepada petani. Kita berharap, padi gogo ini menghasilkan panen yang maksimal, sesuai dengan keinginan Pak Bupati Safaruddin yang ingin meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkas Hendri.
Analisaaceh.com, Blangpidie | Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) resmi mengumumkan nama-nama peserta yang…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menggelar…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Satreskrim Polresta Banda Aceh mengamankan enam orang terduga pelaku tindak pidana…
Analisaaceh.com, Aceh Tenggara | Tiga rumah warga di Desa Maha Singkil, Kecamatan Bukit Tusam, ludes…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Safaruddin resmi menunjuk lima pejabat dalam lingkungan…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Aceh Barat…
Komentar