Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Dr Safaruddin saat menerima penghargaan The Aceh Post Awards 2025 sebagai tokoh muda inspiratif penggerak perubahan, yang berlangsung di Ballroom Hermes Hotel, Sabtu (26/7/2025) malam. Foto: Ist
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Dr Safaruddin, menerima penghargaan The Aceh Post Awards 2025 sebagai tokoh muda inspiratif yang menjadi penggerak perubahan.
Safaruddin menerima penghargaan tersebut atas dedikasinya yang dinilai sebagai motor penggerak transformasi dan modernisasi di Kabupaten Abdya.
Penyerahan penghargaan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) theacehpost.com yang ke-5 tahun itu berlangsung di Ballroom Hermes Hotel, Sabtu (26/7/2025) malam.
Safaruddin mengatakan, penghargaan tersebut ia dedikasikan untuk seluruh anak-anak muda di Aceh, khususnya bagi mereka yang lahir dari keluarga kurang mampu.
“Award The Aceh Post ini saya dedikasikan buat kalian anak tukang jahit, anak keluarga petani, nelayan dan mereka yang dari keluarga keterbatasan ekonomi. Tidak ada yang mustahil jika tuhan berkehendak, dan tidak ada yang kebetulan jika kita merencanakan,” kata Safaruddin.
Ungkapan tersebut disampaikan Safaruddin sebagai motivasi bagi anak-muda Aceh secara umum, dan khususnya di Abdya yang saat ini sedang merajut cita-cita atau mimpi demi masa depan lebih baik.
Sosok Safaruddin bukanlah orang terlahir dari keluarga berada. Ia hanyalah anak seorang tukang jahit yang sejak kecil mempunyai mimpi ingin mengabdi dan membangun kampung halaman.
“Berkat kerja keras dan tak pernah menyerah, serta dibarengi doa orang tua, Alhamdulillah cita-cita itu kini sudah terwujud, yang penting jangan pernah berputus asa, tetap semangat,” ujarnya.
Menurut Safaruddin, kemewahan hidup akan didapatkan ketika kamu mampu bersyukur akan nikmat tuhan. Teruslah berbuat kebaikan kepada siapapun, dan jangan pernah berhenti karena omongan orang lain yang membencimu.
“Kepada mereka yang sedang nyinyirin Safaruddin, terima kasih ya. Kalian telah membantu saya untuk lebih kuat, dan saya menikmatinya,” pungkas Safaruddin.
Profil Singkat Sosok Safaruddin: Anak Tukang Jahit Jadi Bupati Abdya
Safaruddin tak kuasa menahan kesedihan saat mengenang almarhum sang ayah yang sempat memintanya agar berhenti dari dunia politik.
Suasana sorak sorai pendukung dan tepuk tangan tamu undangan yang memenuhi ruang sidang paripurna DPRK Abdya, Minggu (16/2/2025) malam, seketika hening.
“Saya disarankan, sudah boleh nak, tidak usah lagi bermimpi untuk bertarung politik, cukup menjadi tenaga kontrak atau tenaga honorer saja nak,” kenang Safaruddin meneteskan air mata saat memberikan sambutan pertama usai dilantik menjadi Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf.
Permintaan sang ayah itu bukan tanpa alasan, karena melihat Safaruddin tidak mampu dalam tekanan-tekanan politik kala itu.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dengan menyandang titel S.Sos di Universitas Sumatera Utara (USU). Pria kelahiran 1983 ini kemudian memilih pulang kampung.
Sejak medio 2006 hingga 2017, Safaruddin gagal dan jatuh bangun saat mencoba mencari peruntungan dalam kontestasi politik. Mulai dari menjadi pendukung paslon hingga ikut Pemilihan Legislatif (Pileg).
“Momen ini saya dalam kejatuhan yang luar biasa. Sampai sang Ayah melihat itu. Tapi, saya yakin orang tua saya pasti akan bangga melihat anaknya hari ini,” ucapnya meneteskan air mata.
Safaruddin menceritakan, dirinya bukan terlahir dari keluarga berada. Ayahnya hanya seorang tukang jahit yang tidak punya mimpi besar.
“Bapak saya hanya seorang tukang jahit. Saya anak orang miskin, tapi saya punya tekad setelah menamatkan S1 saya tetap konsisten dan fokus di dunia politik sebagai jalan hidup saya,” ujarnya.
Saat ini, kata Safaruddin, tuhan telah mewujudkan mimpinya itu. Saat semua orang meragukan dirinya, kini Safaruddin membuktikan jika ia pantas untuk menjadi pemimpin dan membangun kampung halaman.
“Paling tidak bagi anak-anak muda jangan pernah kalah dengan kehidupan hari ini. Sosok Safaruddin bisa menjadi inspirasi kita semua, saya yakin dan percaya semuanya punya cita dan keinginan bersama. Mewujudkan impian kesejahteraan rakyat Abdya,” tuturnya.
*Politisi Muda Aceh*
Safaruddin merupakan sosok politisi muda berpengaruh di Aceh. Sebelum maju dalam kontestasi Pilkada Aceh, dia lebih dulu menduduki jabatan Wakil Ketua DPRA periode 2019-2024.
Pada saat memimpin kursi parlemen, pria asal Desa Tangah, Kecamatan Susoh, Abdya, ini merupakan termuda dari empat pimpinan DPRA lainnya.
Safaruddin merupakan politisi Partai Gerindra. Di partai, Safar dipercayakan sebagai Ketua Harian oleh Ketua DPD Partai Gerindra, Fadhullah atau akrab disapa Dek Fadh.
Sebelumnya, ia pernah dipercayakan sebagai sekretaris partai sebelum diganti dengan H Abdurrahman Ahmad yang juga Ketua Fraksi Gerindra di DPRA.
Di luar partai, Safar memimpin sejumlah organisasi dan komunitas. Seperti Presiden Legend Sigupai, klub sepak bola para legend yang berasal dari pantai barat selatan Aceh.
Kemudian, Ketua Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Aceh dan Ketua Pengurus Ikatan Alumni Universitas Sumatera Utara (IKA USU) Wilayah Aceh.
Sejak kecil, Safar juga dikenal dengan sosok anak muda yang memiliki pendidikan dan ilmu agama kuat. Bahkan, ia mendapat gelar Ustaz Kecil karena saat remaja mengajar ngaji anak-anak kampungnya.
Safar juga seorang qori yang dibuktikan pernah menjuarai Musabaqah Tilawatul Quran (MTQ) saat usia remaja. Unggul bidang agama, suami Ratna Sari Dewi itu juga juara di sekolah dan di bidang olahraga sepakbola.
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tiga mahasiswa Program Studi Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem bakal membentuk satuan tugas (Satgas)…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Harga beras di Banda Aceh kembali mengalami kenaikan dalam beberapa pekan…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Direktur Forum Bangun Investasi Aceh (Forbina), Muhammad Nur, menilai pemuda Aceh…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Banda Aceh telah melaksanakan…
Komentar