Categories: NEWS

Sharing Session Pengelolaan Tambang, PT SBA Kenalkan Gua Kars Kering di Area Konservasi 

Analisaaceh.com, Aceh Besar | PT Solusi Bangun Andalas (SBA) menggelar Media Visit yang diisi dengan Sharing Session tentang Pengelolaan Tambang dan Penerapan Good Mining Practice di pabriknya di Lhoknga, Aceh Besar, pada Kamis (5/12/2024).

Dalam kegiatan tersebut membahas pengelolaan tambang yang mencakup operasional, pengelolaan sumber daya, manajemen risiko, serta berbagai aspek lain yang relevan dengan industri pertambangan.

Selain itu, turut dijelaskan implementasi Good Mining Practice (GMP), yang meliputi keselamatan kerja, perlindungan lingkungan, tanggung jawab sosial, efisiensi energi, dan kepatuhan terhadap regulasi.

Pelaksana Harian (PLH) Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Said Faisal, dalam paparan terkait tata kelola pertambangan di Aceh mengatakan keberlanjutan sektor pertambangan di Aceh, seperti di banyak daerah lainnya, menjadi isu kompleks karena melibatkan keseimbangan antara tiga aspek.

“Aspek tersebut adalah pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan keberlanjutan sosial untuk memastikan keberlanjutan sektor pertambangan di Aceh,” ujarnya.

Menurutnya, mengelola sektor pertambangan di Aceh merupakan tantangan besar karena ketiga aspek ini saling terkait.

“Jika salah satu aspek diabaikan, dampaknya bisa merugikan secara keseluruhan. Misalnya, jika ekonomi dikejar tanpa memperhatikan lingkungan, kerusakan alam bisa merugikan masyarakat dalam jangka panjang,” lanjutnya.

Sementara itu Quarry Operation Superintendent PT SBA Muhammad Yasar, mengatakan bahwa salah satu aspek keberlanjutan yang ditetapkan oleh PT SBA dalam kelestarian lingkungan adalah komitmen untuk menjadikan area konservasi bagi gua kars kering di area PT SBA.

“Gua ini bernama Wueng Dalam. Secara regulasi yang ada, gua ini memang tidak termasuk dalam kategori gua yang wajib dilindungi. Namun, SBA memiliki komitmen untuk tetap menjadikannya area konservasi sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa, dunia pendidikan, dan pemangku kepentingan lainnya,” jelasnya.

Lanjutnya, meskipun bahan baku dari gua ini dapat digunakan untuk pembuatan semen, PT SBA tidak mengeksploitasi gua tersebut.

“Dari segi material, memang batu kapur atau batu gamping dari gua ini bisa dimanfaatkan. Namun, manajemen memutuskan untuk tidak mengeksekusinya,” tambahnya.

Naszadayuna

Komentar

Recent Posts

Ambulans Tak Ada, Pasien Anak Katarak ke Banda Aceh Naik Motor

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Seorang pasien anak penderita katarak bernama Hasnibar (6) warga Gampong Kapa Sesak…

19 jam ago

Tersangka Pemerkosa Anak Kandung Diserahkan ke Kejari Aceh Selatan

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Tim penyidik Satreskrim Polres Aceh Selatan menyerahkan tersangka kasus pemerkosaan terhadap anak…

2 hari ago

Baitul Mal Aceh Survei 3 BUMG untuk Bantuan Modal Usaha

Analisaaceh.com, Blangpidie | Tim Baitul Mal Aceh (BMA) melakukan survei dan verifikasi terhadap tiga Badan…

2 hari ago

Harga Beras di Pasar Blangpidie Abdya Kembali Naik

Analisaaceh.com, Blangpidie | Harga beras di pasar tradisional Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kembali…

2 hari ago

Harga Cabai Merah di Blangpidie Abdya Tembus Rp90 Ribu Per Kilogram

Analisaaceh.com, Blangpidie | Harga cabai merah di pasar tradisional Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya)…

2 hari ago

BI Lhokseumawe: Mengalirkan Uang ke Medan, Membiarkan Inflasi di Kota Sendiri

Oleh: Sofyan, S.Sos Bank Indonesia (BI) memiliki mandat konstitusional yang jelas: menjaga stabilitas rupiah, mengendalikan…

2 hari ago