Tinggal di Gubuk Tak Layak Huni, Saifuddin Harap Pemko Langsa Beri Rumah Bantuan

Kondisi gubuk tak layak huni yang ditinggali oleh keluarga Saifuddin yang menjadi korban kebakaran rumah pada bulan lalu, Kamis (28/9/2023) pagi. Foto: Analisaaceh.com/Chairul.

Analisaaceh.com, Langsa | Tinggal di rumah gubuk tak layak huni keluarga korban kebakaran rumah di Dusun Tripida, Gampong Tualang Teungoh Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa, mengharapkan pembangunan rumah bantuan dari Pemerintah Kota (Pemko) Langsa.

Hal itu diungkapkan oleh Saifuddin (44) yang merupakan kepala keluarga dari korban kebakaran rumah yang menghanguskan tempat tinggal beserta seluruh harta bendanya hingga rata dengan tanah pada Kamis (24/8) lalu.

Selama satu bulan lebih setelah kebakaran rumahnya, Saifuddin bersama istri dan 3 orang anaknya, kini tinggal disebuah gubuk berukuran 3×5 meter yang dibangun di atas tanah miliknya sendiri, menggunakan material kayu dan terpal seadanya.

“Saat ini tinggal disini, istri dan dua anak saya, dimana seorang lagi anak saya tinggal di Dayah, namun kalau dia pulang kami tinggal berlima di sini,” ujarnya saat ditemui Analisaaceh.com, dikediamannya, Kamis (28/9/2023) pagi.

Saifuddin mengungkapkan, pasca kejadian musibah yang dialami keluarganya, berselang 3 hari kemudian, dirinya langsung mengurus segala kelengkapan administrasi yang ditujukan kepada Baitul Mal Kita Langsa, agar bisa langsung mendapatkan bantuan pembangunan rumah.

“Saya tidak muluk-muluk, saya minta cukup dibangun sebuah hunian yang layak tinggal saja agar bisa berteduh dengan nyaman bersama keluarga,” ungkapnya.

Lanjutkan, sebelum dirinya membangun rumah gubuk yang ditinggalinya saat ini, Saifuddin bersama keluarga hampir 20 hari tinggal di tenda bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langsa.

“Sebelum saya bangun gubuk ini, saya tinggal di tenda bantuan, karena tidak tahan karena saat hujan air naik kedalam tenda, bahkan pacat juga naik, makanya saya bangun sendiri terus gubuk ini,” terangnya.

Saifuddin sendiri saat ini hanya bekerja sebagai peternak kambing dan domba, sementara istrinya Nilawati berjualan tempe di pasar tradisional Kota Langsa.

“Saya beternak sehari-hari, istri jualan, anak saya yang pertama bernama Rugaiyah di Dayah, Halimah kelas 5 SD, Rizky Putra kelas 2 dan semua masih kecil,” ujar Saifuddin.

Saifuddin mengisahkan, saat kejadian kebakaran rumahnya tersebut, semua harta benda termasuk semua alat kerja istrinya, seperti mesin gilingan kacang untuk membuat tempe hangus terbakar.

“Saat kejadian tidak ada sisa, rata semua, harta saya yang masih selamat dan masih ada sampai saat ini hanya anak dan istri saya, sementara untuk bantuan yang saya dapat Alhamdulillah ada yang bantu beri masa panik dari Dinas Sosial, Brimob dan beberapa pihak lainnya,” kisahnya sambil menahan air mata.

Saifuddin berharap agar Pemko Langsa segera datang ke lokasi kediamannya untuk dapat melihat langsung kondisinya saat ini, dengan harapan diberikan bantuan pembangunan rumah untuknya.

“Saya sudah lengkapi semua administrasinya, namun sampai sekarang memang tidak ada yang datang langsung untuk mensurvei, saya harap bisa dibantu untuk dibangun rumah sederhana saja, bisa saya tinggal dengan nyaman bersama keluarga saya, itu saja,” pungkas Saifuddin.

Sebelumnya diberitakan, bahwa menjelang magrib satu unit rumah warga berkontruksi kayu di Dusun Tripida Gampong Tualang Teungoh, Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa, ludes terbakar pada Kamis (24/8/2023).

Rumah berkontruksi kayu tersebut merupakan milik Syaifuddin (40). Akibat peristiwa ini, rumah korban mengalami rusak berat dan bahkan rata dengan tanah, sementara harta benda tak berhasil diselamatkan.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 18.35 WIB, dimana korban sedang tidak berada di rumahnya, lantaran mengambil pakan ternak dan tiba-tiba api muncul akibat diduga meledaknya kompor gas yang kemudian api dengan mudah menjalar ke seluruh rumah dan menghanguskan seluruh bangunan rumah korban.

Komentar
Artikulli paraprakMama Muda Laporkan Mantan Suami ke Polres Lhokseumawe
Artikulli tjetërSimpan Sabu dan Ganja, Seorang Pria di Aceh Selatan Diringkus Polisi