Viral di Medsos, Founder Lhokseumawe Bisa Bantu Warga Miskin

Komunitas 'Lhoksuemawe Bisa' saat menyalurkan bantuan untuk keluarga dhuafa, M. Jafar, warga Blang Poroh, Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Kamis (27/6)

Lhokseumawe – Founder ‘Lhokseumawe Bisa’, Safrizal atau Toke Dan, menyambangi kediaman seorang warga miskin yang viral dalam beberapa hari lalu. Rumah yang tidak layak tersebut merupakan milik M. Jafar (43) yang berlokasi di Desa Blang Poroh Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe.

Kedatangan Founder Lhokseumawe Bisa pada Kamis (27/6), dan turut didampingi mahasiswa perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMAMEN) Unimal disambut baik oleh keuchik dan aparatur desa setempat.

“Kedatangan kami kemari merupakan bentuk keprihatinan dan kepedulian kepada sesama, yang dalam penilaian kami beliau (keluarga M. Jafar) sangat membutuhkan uluran tangan untuk meringankan keadaan yang sedang dialaminya” kata Koordinator Lhokseumawe Bisa, Munawar Gade.

Untuk diketahui, M. Jafar sebagai kepala keluarga mendiami rumah tidak layak huni serta hidup di bawah garis kemiskinan yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas. Kunjungan tim Lhokseumawe Bisa bersama HIMAMEN Unimal diterima oleh istrinya Maulina Wati (25).

Dalam kesempatan tersebut, Humas HIMAMEN, Rayhan Nurcholis Pratama menyebutkan, setelah pihaknya mengetahui keberadaan dan keadaan keluarga ini, sebagai mahasiswa mereka merasa terpanggil untuk berpartispasi semampunya. “Sehingga hari ini kami terjun langsung ke lokasi bersama tim Lhokseumawe Bisa” sebut Rayhan Nurcholis Pratama.

Sementara itu Pj Geuchik Blang Poroh, Muslem dalam keterangannya mengatakan pihaknya, sudah mengakomodir keluhan kondisi warganya. “Hal ini akan kita sampaikan kepada Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Muspika untuk sama-sama kita cari jalan keluar, dan jika ada dari pihak swadaya yang ingin membantu kami persilahkan dengan hormat” kata Pj Keuchik Blang Poroh.

Berdasarkan amatan di lapangan, kondisi keluarga M. Jafar sangat memprihatinkan. Apalagi diperparah dengan kondisi anak beliau yang masih tergolong balita mengalami penyakit lumpuh layu.

“Kami sangat berharap kepada pemerintah, untuk memperhatikan keberadaan kami. Terutama anak kami mengalami sakit lumpuh layu yang masih berumur 2,9 tahun” harap Maulina Wati kepada tim dalam rilisnya ke redaksi.

Dalam kunjungan ini, komunitas Lhokseumawe Bisa, turut membantu sejumlah kebutuhan bahan pokok dan kebutuhan balita serta sejumlah santunan, yang diserahkan langsung kepada penerima dan disaksikan oleh aparatur desa setempat.

“Kami berharap kunjungan kami dapat meringankan kebutuhan keluarga ini, dan harapan besar kami kepada pemerintah Kota Lhokseumawe khususnya memberikan perhatian serius kepada kaum dhuafa, seperti yang dialami oleh kelurga ini yang sangat memprihatinkan kita sesama manusia, semoga pemerintah segera mencari jalan keluarnya” tutup Munazar Gade. (Hidayat)

Komentar
Artikulli paraprakAceh Selatan Sensasional bergema di Jakarta Convention Center
Artikulli tjetërRivaldo Dukung Neymar Kembali ke Barcelona