Categories: NEWS

2 Pemuda Bentangkan Bendera Bulan Bintang, Abu Razak: Bukan Kombatan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Wakil Ketua KPA Pusat, Abu Razak, menegaskan aksi pembentangan bendera Bulan Bintang di depan ruang kerja Gubernur Aceh tidak melibatkan mantan kombatan GAM di bawah KPA dan tidak atas perintah KPA Pusat.

Hal itu disampaikan Abu Razak untuk merespons pertanyaan berbagai pihak terkait aksi dua pemuda bercadar sebo yang membentangkan bendera Bulan Bintang di depan ruang kerja Gubernur Aceh pada Kamis (28/11/2024).

“Itu aksi serta ulah dari oknum dan pihak yang tidak bertanggung jawab, yang bertujuan untuk memperkeruh suasana damai Aceh pasca-pilkada,” jelas Abu Razak, Jumat (29/11/2024), di Banda Aceh.

Abu Razak menduga aksi pembentangan bendera Bulan Bintang oleh pelaku ditunggangi oleh pihak atau oknum tertentu dengan tujuan merusak nama baik KPA dan Partai Aceh (PA), menyusul kemenangan H. Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhullah (Dek Fadh) dalam pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030.

“Ini perbuatan provokasi yang terus diulang-ulang dengan tujuan merusak nama baik KPA dan Partai Aceh, serta memancing terjadinya kerusuhan. Tapi, alhamdulillah, semua anggota KPA dan PA di seluruh Aceh sudah paham, sehingga tidak terpancing,” paparnya.

Selain itu, Abu Razak juga mengkritik sistem pengamanan dan penjagaan Kantor Gubernur Aceh, yang dinilai sangat lemah dan mudah dimanfaatkan pihak tertentu untuk melakukan provokasi.

“Bagaimana mungkin dua pemuda datang dengan bebas, lalu membentangkan bendera? Di mana petugas keamanan atau anggota Satpol PP serta Kepolisian yang menjaga dan mengawal kantor pemerintah, sehingga oknum tersebut begitu leluasa melakukan aksinya?” gugat Abu Razak.

Karena itulah, Abu Razak meminta Pj Gubernur Aceh, khususnya Sekda Aceh dan Kepala Satpol PP/WH, untuk melakukan evaluasi terhadap sistem operasional prosedur (SOP) penjagaan dan pengamanan Kantor Gubernur Aceh, terutama dalam melakukan deteksi dini terhadap berbagai ancaman dan gangguan.

“Tentu dengan pendekatan yang terukur dan tidak kaku, sehingga tidak mengganggu kenyamanan tamu, masyarakat, atau pihak yang ingin bertemu dengan pemimpinnya, serta para pegawai yang melaksanakan berbagai aktivitas tata kelola pemerintahan,” saran Abu Razak.

Naszadayuna

Komentar

Recent Posts

Plt Sekda Aceh Utara Ajak Ormas dan Jurnalis Terlibat dalam Evakuasi Korban Banjir

Analisaaceh.com, Aceh Utara | Pemerintah Kabupaten Aceh Utara meminta seluruh organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan, hingga…

3 hari ago

Jumlah Korban Meninggal Akibat Banjir Aceh 80 Orang, Bukan 400

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murthalamuddin, menegaskan…

3 hari ago

Stok Telur di Banda Aceh Habis

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Stok telur ayam di Banda Aceh sejak beberapa hari terakhir benar-benar…

4 hari ago

Harga Pangan Melonjak di Aceh, Harga Cabai Tembus Rp250 Ribu di Banda Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah Aceh dalam beberapa hari…

4 hari ago

Golkar Aceh Perkuat Perempuan Lewat Pelatihan Politik dan Public Speaking

Analisaaceh.com, Banda Aceh | DPD Partai Golkar Aceh melalui Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) menggelar…

4 hari ago

Kuota LPG Subsidi Naik, Pemerintah Pastikan Pasokan Aman Hingga Akhir Tahun

Analisaaceh.com, Jakarta | Pemerintah resmi menambah kuota liquid petroleum gas atau LPG 3 kilogram bersubsidi…

4 hari ago