Analisaaceh.com, Blangkejeren |Â Minyak goreng kemasan dan curah masih langka di Kabupaten Gayo Lues. Bahkan harga kebutuhan pokok tersebut sangat tinggi di sejumlah toko dan pasar tradisional di kabupaten setempat.
Kelangkaan minyak goreng ini sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Minyak goreng kemasan dijual dengan harga Rp28.000 per kilogram, sedangkan yang curah dibandrol Rp25.000 per kilogram.
Nova (34), salah satu pedagang di Kecamatan Kuta Panjang mengaku bahwa hampir rata-rata pedagang di pasar tradisional di kecamatan setempat tidak ada menjual minyak goreng, karena pedagang tidak memiliki stok barang. Selain itu, kelangkaan tersebut juga turut berdampak pada harga di pasar.
“Kenaikan ini sangat drastis dari sebelumnya, Dimana dulu minyak curah harganya Rp14.000 per kilo dan sekarang naik Rp25.000. Kalau yang kemasan sebelumnya Rp19.000 dan kini Rp28.000,” kata Nova saat ditemui di toko usahanya pada Selasa (1/3/2022).
Menurutnya, penyebab utamanya kelangkaan minyak goreng itu dikarenakan adanya penyesuaian harga oleh pemerintah, sehingga berdampak pada stok di pasar. Bahkan juga turut berdampak pada harga makanan yang dijual kepada masyarakat.
Hal tersebut sebagaimana diutarakan oleh Dini (33) yang mengaku terpaksa menaikkan harga makanan yang dijualnya akibat harga minyak goreng yang tinggi. Kenaikan harga makanan seperti kue dan gorengan itu bahkan dua kali lipat dari harga sebelumnya.
“Saya sebagai penjual makanan warung, saya sangat kesulitan dengan kelangkaan dan kenaikan minyak goreng ini. Saya juga harus menaikkan barang-barang saya, mulai dari gorengan, khususnya semua makanan yang dikasih minyak harus saya naikkan,” ungkap Dini.
Dirinya berharap agar pemerintah dapat mengatasi permasalahan tersebut sehingga harga kembali normal mengingat minyak goreng merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat.
“Harapan dari kami semua agar minyak goreng kembali normal, sehingga masyarakat tidak kesulitan dan dan tidak mengalami keterbatasan pangan,” harapnya. (Dina)