Categories: NEWS

Cuaca Ekstrem, Nelayan di Kuala Langsa Minim Pendapatan

Analisaaceh.com , Langsa | Akibat cuaca ekstrem dan gelombang tinggi, para nelayan di Tempat Penampungan Ikan (TPI) Gampong Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat, kesulitan mencari ikan dan berakibat minimnya pendapatan.

Hal itu disampaikan oleh Syamsul (40) salah seorang nelayan di TPI setempat kepada Analisaaceh.com, Kamis (02/1/2023) pagi.

“Kami di sini sudah hampir 4 bulan lamanya terkendala mencari ikan akibat cuaca yang tidak menentu, akibatnya rezeki di laut yang kami dapat pun sangat sedikit,” katanya.

“Seperti pada Minggu yang lalu, Kami sudah bersiap pergi, begitu sampai di lepas pantai, angin serta gelombang tinggi langsung terlihat, hingga kami terpaksa memutar balikkan kapal,” sambungnya.

Syamsul menjelaskan, jika sudah seperti itu maka mereka akan merugi, dikarenakan modal pengeluaran untuk pergi melaut sudah dikucurkan begitu besar, untuk membeli bahan bakar minyak dan kebutuhan pokok lainnya.

“Untuk kerugian itu sudah jelas, jika Kapal Motor (KM) dengan ukuran besar seperti tempat saya bekerja. Itu bisa menghabiskan modal Rp30 juta sampai Rp40 juta untuk sekali pemberangkatan,” jelasnya

“Namun jika gagal berangkat, modal yang tadi hangus dan kami para ABK (anak buah kapal) tidak mendapatkan apa-apa, mungkin hanya dikasih uang transportasi untuk kembali,” ujar Syamsul.

Sedangkan untuk perbandingan hasil pendapatan melaut sebelum cuaca ekstrem yang melanda kawasan Aceh selama 4 bulan lalu, Syamsul menerangkan, jika pada cuaca normal mereka bisa mendapatkan Rp500 ribu atau Rp600 ribu untuk sekali pemberangkatan yang dihitung 5 hari lamanya.

“Kalau seperti dulu, kami biasanya bawa pulang ikan kurang lebih 100 sampai 150 box fiber dalam sekali pergi, tapi saat ini untuk sekali pergi 3 fiber saja kadang tidak dapat, makanya itu jika harga ikan di pasar mahal itu wajar,” pungkasnya.

Editor : Nafrizal
Rubrik : NEWS
Chairul

Komentar

Recent Posts

KISSPOL Aceh Nilai Situasi Kemanusiaan Sudah Darurat, Desak Keberanian Negara dan Solidaritas Global

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Lembaga Kajian Sosial dan Politik (KISSPOL) Aceh menilai kondisi sosial, ekonomi,…

12 jam ago

Pengurus IHGMA Aceh Periode 2025–2028 Resmi Dilantik

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Aceh menegaskan komitmennya sebagai mitra…

12 jam ago

Antrean BBM di SPBU Abdya Mulai Normal Usai Listrik Pulih

Analisaaceh.com, Blangpidie | Antrean panjang kendaraan yang mengisi bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun…

12 jam ago

Kabel Listrik Menjuntai di Seunaloh Abdya Sudah Diperbaiki PLN

Analisaaceh.com, Blangpidie | Manajer Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Blangpidie, Kabupaten Aceh…

12 jam ago

Anggota DPRA Abu Heri Desak Presiden Tetapkan Status Bencana Aceh Berskala Nasional

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris Komisi II DPRA Aceh, T. Heri Suhadi atau Abu Heri,…

1 hari ago

Banjir Lumpuhkan Pertanian, SPI Desak Status Bencana Nasional

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Serikat Petani Indonesia (SPI) mendesak Presiden Prabowo Subianto menetapkan bencana banjir…

2 hari ago