Dua Karya Siswa SMAN 1 Tanah Jambo Aye Lolos ke Final OPSI 2019

Siswa SMA Negeri 1 Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara finalis Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tahun 2019

Analisaaceh.com, Lhoksukon | Dua karya terbaik siswa SMA Negeri 1 Tanah Jambo Aye  Kabupaten Aceh Utara dinyatakan masuk sebagai finalis Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tahun 2019, Rabu (18/9/2019).

Kedua karya yang lolos tersebut terbagi dalam dua katagori, yakni Matematika Sains dan Teknologi (MTS) dan Ilmu Sosial dan Humaniora. Karya ini sekaligus menjadikan satu-satunya sekolah di Kabupaten Aceh Utara yang mampu lolos sampai ke babak final.

Kepala SMAN 1 Tanah jambo Aye, Mawardi mengatakan, pihaknya patut berbangga karena sekolahnya telah mampu bersaing dengan sekolah menengah atas favorit di Aceh. Bahkan Mawardi juga berterimakasih kepada pembimbing utama KIR Aceh Utara yaitu Qusthalani. Karen ini merupakan tahun ketiga sekolah yang dibimbingnya ini telah membawa nama harum sampai ke tingkat nasional.

“Sekolah kami mengirimkan tujuh karya yang diikutkan, dan se-Aceh Utara yang lolos ke final hanya dua kelompok, keduanya berasal dari sekolah yang sama yaitu SMAN 1 Tanah Jambo Aye,” terangnya.

Secara terpisah, pembimbing utama KIR Aceh Utara, Qusthalani mengatakan, delapan sekolah jenjang SMA di Kabupaten Aceh Utara yang ia bina setiap tahunnya ada yang mewakili ke nasional.

“Pembinaan KIR telah kami dilakukan semenjak tahun 2014. Pernah mendapatkan medali perak dan juga perunggu, malah pernah sampai ke tingkat internasional,” ungkapnya.

Dua karya siswa SMAN 1 Tanah Jambo Aye yang lolos adalah Gasiang: Energi Biogas terbaru dari Tanaman Mensiang yang efektif dan ramah lingkungan. Penelitian ini dibuat oleh Nawfal Ibrab dan Eva Vidella. Sedangkan pada bidang sosial dan humaniora berjudul Tradisi Eumpang Gampet diteliti oleh Nurfadhillah dan Havizul Husna.

Qusthalani menambahkan, ciri khas karya anak bimbingannya adalah pengolahan ilalang menjadi energi terbarukan, sedangkan untuk ISH memiliki khas adat daerah. Dengan keunikan tersebut, dirinya sangat yakin mereka akan mampu membawa medali di babak final pada 14 – 19 Oktober 2019 di Surakarta.

“Saya targetnya dua karya masuk 3 besar nasional,” ujar Qusthalani yang juga Wakil ketua I Forum Pembina KIR Nasional. (Sayuti)

Editor : Nafrizal
Rubrik : ACEH UTARA
Komentar
Artikulli paraprakLimbah Tak Kunjung Teratasi, Surianto SH: Tak Ikut Peraturan Lebih Baik Tutup Saja
Artikulli tjetërTak Menyadari, Pelaku Bajing Loncat Tertangkap CCTV Saat Beraksi