Categories: NEWS

Gajah Liar Masuk Pemukiman Warga di Aceh Timur

Analisaaceh.com, Langsa | Kawanan gajah liar masuk ke dalam areal pemukiman warga di tiga desa pedalaman Aceh Timur, tepatnya di Gampong Peunaron Baru, Arul Pinang dan Sri Mulya di Kecamatan Peunaron.

Menurut kesaksian masyarakat setempat, yang diperoleh Analisaaceh.com, gajah liar tersebut masuk untuk mencari makanan dengan merusak kebun warga pada Kamis 18 Januari 2024 lalu.

Bahkan, seekor bayi gajah nyaris hanyut di sungai dan terpisah dengan induknya saat saat diusir oleh petani yang kebunnya telah diobrak-abrik oleh kawanan gajah tersebut.

“Saat kami usir, kawanan gajah menyebrang aliran sungai lalu anak gajah yang masih kecil tersangkut,” kata Darma, warga Peunaron Baru, kepada wartawan, Jum’at (19/1/2024).

Dirinya juga mengungkapkan, bahwa konflik antara manusia dengan mamalia liat di daerah tersebut sudah terjadi bertahun-tahun dan tidak pernah selesai.

“Gajah yang masuk pemukiman di daerah itu usianya bervariasi, tak lain, mereka memakan makanan alam dengan meratakan kebun warga,” ungkapnya.

Sementara itu, Petugas Conservation Respon Unit (CRU) Aceh Timur M Thayeb menyebutkan, saat ini pihaknya tidak dapat mendeteksi pergerakan kawanan gajah liar tersebut, lantaran Perangkat Global Positioning System (GPS) yang selama ini terpasang telah rusak.

“Dulu kelompok gajah liar itu dipasang GPS, sehingga dapat diketahui tahu pergerakannya, namun alat itu sudah hampir setahun rusak dan tidak diganti,” ujarnya kepada wartawan.

Dirinya juga menjelaskan, bahwa sebelumnya lewat GPS yang masih aktif, petugas dapat mengambil langkah cepat, dengan menghalau gajah liar menggunakan mercon agar tidak masuk ke perkebunan warga.

“Sekarang, selain petani terancam, gajah jinak yang ada di CRU pun ikut terancam karena keberadaan gajah liar tidak terdeteksi lagi,” jelasnya.

Thayeb menyebutkan, terdapat tiga perangkat GPS yang terpasang pada kawanan yang kerap dimasuki oleh kawanan gajah liar, yaitu di Peunaron-Simpang Jernih, Ranto Peureulak-Banda Alam dan Makmur-Pante Bidari dan semuanya kini dalam keadaan rusak.

Chairul

Komentar

Recent Posts

Gampong Trieng Meuduro Tunong Lolos Lomba Gampong Tingkat Provinsi Aceh

Analisaaceh.com, Blangpidie | Gampong Trieng Meuduro Tunong, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan berhasil menorehkan prestasi…

9 jam ago

Abdya Tuan Rumah TTG Aceh 2025, Bupati Safaruddin Cek Persiapan Lokasi

Analisaaceh.com, Blangpidie | Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Dr Safaruddin SSos, MSP meninjau lokasi gelaran…

10 jam ago

DPRA Desak BPKS Sabang Jadi Free Port dan Perbaikan Jalan Provinsi

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) memberi beberapa rekomendasi terhadap Laporan Keterangan…

12 jam ago

Pemerintah Aceh Upayakan Empat Pulau di Singkil Kembali Masuk Wilayah Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Gubernur Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur…

15 jam ago

Gudang Elpiji Digerebek, Polisi: Tak Ada Pengoplosan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gudang penyimpanan elpiji dan bahan bakar minyak (BBM) di Gampong Ateuk…

2 hari ago

Kisah Zubaidah dan Keluarga Menapaki Jalan ke Baitullah

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Wanita itu berkulit sawo matang. Tubuhnya terlihat kurus. Ia memakai kacamata…

2 hari ago