Imbas Pandemi Covid-19, Petani Garam di Aceh Besar Alami Penurunan Omzet

Seorang petani garam yang sedang memproduksi garam di pabriknya, Gampong Kajhu, Kec. Baitussalam, Aceh Besar (Foto/Rianza/Analisaaceh.com)

Analisaaceh.com, Aceh Besar | Pandemi Coronavirus Desiase 2019 (covid-19) memberi dampak yang sangat signifikan hampir pada seluruh sektor perkonomian masyarakat. Tak terkecuali berimbas kepada para petani garam di gampong Kajhu Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar.

Muslim Yusuf, salah seorang petani garam yang ada di gampong Kajhu masih tetap memproduksi garam meski dalam situasi virus corona. Muslim juga optimis masa pandemi corona akan segera berakhir.

“Selama virus corona ini produksi kita menurun dari biasanya, sangat menurun drastis. Omzet juga berkurang hingga 50 persen, ” kata Muslim kepada analisaaceh.com. Sabtu, (4/5/2020).

Muslim mengatakan, sebelum wabah corona merebak di Aceh, produksi garam mereka mengalami nasib baik, dengan naiknya omzet yang mencapai 100 persen.

“Sebelum ada virus corona ini omzet dan produksi meningkat bahkan sampai 100 persen,” tuturnya.

Ia menyampaikan, harga garam berkualitas bagus (KW 1) biasanya berkisar Rp 7 ribu jika dijual dari tempat produksi dan garam yang berkualitas nomor dua seharga Rp 5 ribu. Sedangkan yang kualitas bagus dipasarkan dengan harga Rp 10 ribu.

“Tidak ada kenaikan pada harga garam, malah turun. Biasanya harga dari pabrik, garam kualitas bagus itu harganya Rp 8 ribu, sekarang turun Rp 7 ribu,” ujarnya.

Di pabrik yang hanya memperkerjakan dua orang petani di atas lahan 1.500 meter tersebut, hanya pabrik milik Muslim Yusuf yang masih bertahan di kawasan gampong Kajhu. Tidak ikut gulung tikar dengan beberapa pabrik garam yang ada sebelumnya.

“Di sini ada dua orang pekerja dan sebelumnya ada beberapa pabrik garam. Cuma di tempat kita ini yang masih bertahan hingga sekarang,” pungkasnya. || Rianza

Komentar
Artikulli paraprakKemenristek Uji Klinis Jahe Merah, Jambu Biji, Minyak Kelapa Hingga Pil Kina untuk Covid-19
Artikulli tjetërPandemi Virus Covid-19 Buat Tukang Cukur di Lhokseumawe Sepi Pelanggan