Categories: NEWS

Operasi SAR Capai 80%, 62 Korban Hilang Masih Dicari

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banda Aceh menyatakan progres operasi pencarian dan pertolongan (SAR) korban bencana hidrometeorologi di Aceh telah mencapai hampir 80 persen hingga Senin, 8 Desember 2025.

Kepala Basarnas Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain, mengatakan sebagian besar wilayah terdampak telah dilakukan penyisiran oleh tim SAR gabungan.

“Hampir seluruh lokasi prioritas sudah kami jangkau. Progres operasi saat ini mendekati 80 persen,” ujarnya dalam konferensi pers di Media Center Posko Tanggap Darurat.

Data sementara hingga pukul 13.38 WIB mencatat sebanyak 4.271 warga berhasil dievakuasi dari lokasi bencana. Dari jumlah tersebut, 389 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 62 lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian.

Kabupaten Aceh Tengah menjadi wilayah dengan jumlah korban hilang terbanyak, yakni 24 orang. Selanjutnya disusul Aceh Utara sebanyak 14 orang dan Bener Meriah 11 orang.

Ibnu Harris menyebutkan, operasi SAR telah berjalan sejak 25 November 2025 dengan melibatkan berbagai unsur, mulai dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Satgas SAR daerah, relawan, hingga masyarakat setempat. Operasi berlangsung di 17 kabupaten/kota di Aceh.

“Personel inti lebih dari 400 orang, sementara total personel yang terlibat di lapangan mencapai lebih dari 2.000 orang bersama TNI-Polri,” katanya.

Dalam mendukung operasi, sejumlah peralatan dikerahkan, di antaranya rescue car, perahu karet dan fiber, drone pemantau, perlengkapan komunikasi, serta Kapal SAR KN Purworejo yang disiagakan di perairan Lhokseumawe.

Ia menjelaskan, upaya pencarian saat ini difokuskan pada wilayah dengan laporan korban hilang. Di Bireuen, operasi dilakukan di Kecamatan Peusangan dan Peudada. Sementara di Aceh Utara, pemantauan dilakukan menggunakan drone di wilayah Tanah Jambo Aye. Di Kabupaten Aceh Tamiang, tim SAR melaksanakan patroli dan penyisiran aliran Sungai Tamiang.

Kendala utama operasi, lanjutnya, terdapat di wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah yang memiliki akses darat terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut, personel SAR diterjunkan melalui udara dengan dukungan pesawat BNPB, dibantu Satgas SAR daerah yang telah berada di lokasi sejak awal bencana.

Basarnas memastikan operasi SAR akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban ditemukan dan seluruh wilayah terdampak dinyatakan aman.

Naszadayuna

Komentar

Recent Posts

Pemerintah Aceh Luruskan Pernyataan Menteri ESDM Normalisasi Listrik

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemerintah Aceh menyampaikan klarifikasi resmi terkait pernyataan Menteri Energi dan Sumber…

8 menit ago

Meski Diklaim Pulih, Listrik di Sejumlah Gampong Banda Aceh Belum Stabil

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebutkan bahwa…

13 menit ago

Cabai Merah Abdya Turun, Kini Rp100 Ribu per Kilo

Analisaaceh.com, Blangpidie | Harga cabai merah di pasar tradisional Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya)…

14 menit ago

Rapat dengan Presiden, Mualem Minta Pemulihan Kesehatan dan Stabilitas Harga Sembako

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf (Mualem), mengikuti rapat terbatas yang dipimpin…

16 menit ago

Akses Terputus, Harga Telur Abdya Tembus Rp70 Ribu

Analisaaceh.com, Blangpidie | Harga telur ayam ras di pasar tradisional Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya…

18 menit ago

Harga Emas di Banda Aceh Masih Stabil

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok di Banda Aceh dalam beberapa hari…

19 menit ago