Rania Turki Dilaunching, Rumah Besar Perempuan Indonesia di Turki

Analisaaceh.com, Ankara | Meningkatnya jumlah WNI terutama perempuan Indonesia yang tinggal di Turki mendapatkan perhatian dari para aktivis yang berinisiatif untuk menghadirkan organisasi perempuan baru. Organisasi tersebut bernama Rumah Muslimah Indonesia (Rania) Turki yang dilaunching secara virtual melalui aplikasi Zoom pada Minggu (28/06).

Kegiatan yang mengusung tema “Menjadi Perempuan Muslimah Berdaya Bersama Rania” itu turut menghadirkan Netty Prasetiyani (Anggota Komisi IX DPR RI) sebagai keynote speaker dan juga dihadiri oleh Sinta Agathia (Ketua Dharma Wanita KBRI Ankara) dan Novi Asy’ari (Ketua Dharma Wanita KJRI Istanbul).

“Dengan terbentuknya Rania Turki, semoga dapat menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia di Turki. Kedepannya terus maju untuk Rania, kami akan selalu mendukung”, Novi Asy’ari Ketua Dharma Wanita KJRI Istabul menyatakan harapannya kepada Rania.

Dukungan terhadap Rania juga datang dari Sinta Agathia Ketua Dharma Wanita KBRI Ankara. Pihaknya bahkan membuka diri dan siap untuk berkolaborasi.

“Kami dari Dharma Wanita membuka hati untuk berkolaborasi bersama. Saya melihat Rania selama bulan Ramadhan kemarin telah mengadakan aktivitas positif yang menguatkan semangat para perempuan Indonesia selama masa lockdown di Turki,” ujar Sinta.

“Dengan ini saya nyatakan Rania Turki secara resmi berdiri”, ungkapnya meresmikan peluncuran Rania Turki kepada masyarakat Indonesia yang ada di Turki.

Sementara itu pembicara kunci dalam agenda launching tersebut Netty Prasetyani menyatakan bahwa pihaknya meyakini Rania akan menjadi rumah besar perempuan yang di Turki dalam menyambung silaturahmi.

“Saya yakin Rania Turki akan menjadi rumah besar bagi perempuan Indonesia di Turki untuk bisa bersilaturahim, mengumpulkan potensi dan memberikan manfaat kepada masyarakat di Turki,” imbuhnya.

Anggota Komisi IX DPR RI tersebut juga menyatakan masih banyak masalah yang mendera perempuan seperti isu kesehatan dan tenaga kerja.

“Angka kematian ibu masih tinggi, termasuk juga banyak perempuan yang bekerja keras mempertaruhkan nyawanya menjadi pekerja migran di berbagai negara,” kata Netty Prasetiyani.

“Hal ini menjadi potret bahwa masalah perempuan harus kita selesaikan bersama. Saya percaya jika perempuan menggabungkan dirinya dalam sebuah organisasi maka puzzle kekuatan dan potensi ini akan terkumpul dan bisa menyelesaikan banyak masalah”, tegasnya.

Ketua Umum Rania Turki, Sri Wahyuningsih menyatakan bahwa Rania merupakan wadah bagi seluruh perempuan muslimah Indonesia di Turki.

“Kami mendirikan Rania Turki dengan latar belakang anggota yang beragam terdiri dari ibu rumah tangga, mahasiswi dan pelajar. Kami berharap Rania dapat tumbuh mengembangkan anggotanya menjadi perempuan muslimah yang cerdas, mandiri dan berdaya”, pungkasnya.

Agenda launching Rania Turki ini diikuti oleh ratusan ibu-ibu, mahasiswi dan pelajar dari berbagai kota di Turki seperti Istanbul, Ankara, Antalya, Izmir, Sakarya, Kayseri, Tekirdag dan Kirklareli.

Selain itu juga terdapat tamu undangan dari berbagai organisasi seperti GIA, PCIM Turki, Fatayat NU Turki, KAMMI Turki, FLP Turki, IKPM Turki, Ikamat Turki, Madrasah Fatih, TIH, Rumaisa Sabila Eropa, Baitunna Jannatuna Jerman, Aliansi Keputrian Timur Tengah dan Afrika, dan perwakilan PPI Turki dan PPI Wilayah.

Editor : Nafrizal
Rubrik : KOMUNITAS
Komentar
Artikulli paraprakSubak Warisan Budaya Indonesia yang Diakui UNESCO
Artikulli tjetërResmikan Ruang Isolasi Pinere 2, Sekda Aceh Ingatkan Petugas Medis Untuk Jaga Amanah