Analisaaceh.com | Dari sekian banyak lego, salah satunya ialah lego minecraft. Lego minecraft adalah salah satu yang paling banyak diminati di penjuru dunia. Lalu, apa yang membuat harga lego sangat mahal? Sejak kelahiran lego di akhir 1940-an, mainan ini sudah sangat populer.
Lego memang baru ada sekitar tahun 1940-an. Namun, mainan baru mendominasi pasar untuk dalam beberapa dekade terakhir. Lego dilaporkan menguasai sekitar 70 persen pasar mainan konstruksi. Menjadi mainan yang sangat populer dan sulit disaingi oleh jenis mainan lainnya.
Bermula dari mainan dan kemudian memperluas waralabanya hingga dengan memproduksi batu bata plastik standar di akhir tahun 1940-an. Perusahaan Lego telah menghasilkan segudang tema set Lego yang telah menarik hati sekaligus kantong jutaan orang.
Meskipun Lego bukan perusahaan Amerika, perkembangan Lego selama 80 tahun terakhir telah menjadi bagian dari pengalaman masa kecil orang-orang di Amerika. Ini alasan mengapa Lego menjadikan budaya Amerika sebagai latar belakang tema.
Beberapa tema set yang lebih baru termasuk bajak laut, robot, Viking, kastil, dinosaurus, peralatan eksplorasi bawah laut, dan kereta api. Ada juga tema set Lego klasik yang berhasil dan sukses di masa sekarang, seperti Lego City.
Lego City adalah satu set tema yang diperkenalkan pada tahun 1973 untuk menggambarkan hiruk pikuk kehidupan kota dan Lego Technic adalah satu set tema diperkenalkan pada tahun 1977 untuk meniru mesin yang kompleks.
Selain itu, Lego juga telah memperkenalkan tema set yang meniru kartun, film, dan waralaba videogame populer, seperti Batman, Pirates of the Caribbean, Harry Potter, Minecraft, dan Star Wars. Set ini telah sangat sukses dan laris di pasaran.
Terlepas dari popularitas yang telah dikumpulkan oleh set Lego selama bertahun-tahun jika ada satu hal yang selalu dikeluhkan oleh pelanggan adalah harganya yang sangat mahal.
Secara umum, satu set bata Lego berharga sekitar puluhan hingga ratusan ribu. Terutama yang memiliki banyak potongan menjadi sangat mahal.
Harga 3.803 keping Lego Death Star, misalnya, berkisar sekitar $400; itu harga yang mahal untuk mainan anak-anak. Memang, batu bata Lego Minecraft lebih mahal dibandingkan dengan produsen lain, seperti KRE-O dan MegaBloks. Nah, label harga mainan Lego telah dipertahankan oleh penggemar Lego sekalipun itu bekas.
Salah satu argumen yang diajukan untuk mempertahankan harga Lego adalah kualitas dan presisi rekayasa batu bata Lego. Batu bata Lego dari tahun yang berbeda, bahkan dekade yang berbeda secara konsisten cocok satu sama lain dengan baik, seolah-olah dibuat pada waktu yang sama. Ini tidak selalu sama dengan bata pesaing Lego, bahkan dengan potongan dari set yang sama.
Alasan lain mengapa set Lego begitu mahal terletak pada ukuran set. Berkembang dari set klasik, seperti set Kereta Penumpang Dalam Kota dan set Lego Main Street, yang diproduksi pada tahun 1980 dan memiliki antara 500 dan 800 buah.
Lego sekarang memproduksi ribuan set. Lego Death Star, misalnya, memiliki lebih dari 3.800 keping, dan set Taj Mahal memiliki lebih dari 5.000.
Jadi, ukuran set yang terus meningkat, kualitas, dan nilai jual menjadi alasan mengapa harga Lego tetap mahal. Namun, alasan terpenting dari semuanya terletak pada nilai batu bata bagi kehidupan orang-orang yang menggunakannya yang sebagian besar adalah anak-anak. Lego begitu disukai oleh anak-anak hingga orang dewasa. ***
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadli, secara resmi melantik dan…
Analisaaceh.com, Blangpidie | Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) pada…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…
Komentar