Categories: NEWS

Warga Mengeluh Alat Elektronik Rusak Akibat Komponen Trafo PLN Dicuri

Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Warga Gampong Panggoi Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe mengeluhkan kerusakan peralatan elektronik yang diduga dipicu oleh arus listrik yang tidak stabil akibat pencurian komponen pada panel trafo milik PLN. Warga meminta kompensasi atas kerusakan barang elektronik hingga meminta pihak kepolisian untuk menangkap pelaku.

Menurut keterangan warga, pada Jumat (24/5/24) subuh, aliran listrik di kawasan Panggoi mendadak padam. Sesaat sebelum aliran listrik putus total, warga menghirup bau menyengat seperti asap pada knalpot kendaraan.

“Baunya menyengat tapi kami tidak tahu itu ternyata berasal dari barang elektronik di rumah,” ujar Rahmawati (41), seorang ibu rumah tangga.

Belakangan diketahui dari petugas PLN bahwa gangguan listrik disebabkan oleh pencurian komponen pada panel trafo PLN depan gudang Sampoerna. Menjelang siang, arus listrik di kawasan ini kembali normal.

“Begitu listrik menyala kami baru menyadari barang-barang seperti kulkas, kipas angin dan bohlam rusak tidak bisa digunakan lagi. Kami tanya tetangga juga banyak yang rusak, seperti televisi bahkan handphone juga rusak apabila waktu kejadian sedang tersambung dengan listrik,” ujarnya.

Selain peralatan rumah tangga, tempat usaha seperti laundry juga merasakan dampak yang sangat fatal. Dia berharap pihak kepolisian menangkap pelaku yang meresahkan serta merugikan orang lain.

Hal senada juga diutarakan oleh warga Gang Satria, Kampung Jawa Baru Kecamatan Banda Sakti. Akibat pencurian komponen dan sirkuit panel trafo di depan SMAN 1 Lhokseumawe menyebabkan peralatan rumah tangga rusak.

“Akibat pencurian Travo malam kemaren saya ikut musibah di rmh 4 uni AC meledak, mesin cuci, kulkas, 6 biji bola lampu, komputer. Saya sudah tanyakan kompensasi dengan orang PLN. Katanya ini musibah tidak ada kompensasi, saya minta tenaga mekanik namun belum ada jawaban,” ujar Drs Ridwan Djalil yang disampaikan dalam salah satu grup WhatsApp.

Warga yang dirugikan menuntut PLN bertanggung jawab atas kejadian ini dan memberikan kompensasi atas kerusakan barang elektronik tersebut. Menurut informasi yang diterima, akibat kejadian ini telah menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi korban.

Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, pencurian komponen pada trafo PLN terjadi di tujuh titik. Komponen trafo yang dicuri yakni MDA depan Sampoerna Panggoi, BAS137 Keude Aceh, BAS63 SMP 3 Teumpok Teungoh, BAS 89 gang Tgk Gadeng di Uteun Bayi, BAS145 depan SMA, BAS174 depan rumah Manager Area dan MDA kampus IAIN di Alue Awe.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto yang dihubungi Analisaaceh.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu (25/5), menyebut pihaknya belum menerima laporan resmi pihak PLN. Pun demikian dia menyebut akan melakukan penyelidikan atas kejadian ini.

“Kepala PLN nanti saya panggil atas kejadian ini, sayang masyarakat. Menurut analisis saya kerusakan barang elektronik itu mungkin dipicu kelebihan atau kekurangan atau daya tidak stabil. Kita mengimbau pelaku usaha agar memasang stabilizer agar lebih aman peralatan usahanya,” ujar Kapolres Lhokseumawe.

Sementara itu, Manager ULP Lhokseumawe Kota, Zuhdi yang dihubungi melalui sambungan telepon membenarkan pencurian komponen tersebut. Pihaknya menyebut sudah melakukan perbaikan, hanya saja pihaknya belum melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.

Ketika disinggung keluhan pelanggan yang meminta kompensasi, dia menyebut tidak ada kompensasi karena insiden itu bukan disebabkan karena kelalaian pihaknya. Dia menyebut kejadian itu sebagai Kondisi Kahar atau di luar jangkauan manusia.

“Tidak ada kompensasi karena itu kategori force majeure. Kecuali apabila karena kesalahan petugas, contoh saat pemasangan terjadi kesalahan petugas lalu menyebabkan kerugian langsung pada pelanggan itu baru tanggung jawab kami. Ini kan bukan karena kesalahan petugas tapi karena dicuri,” kata dia.

Ketika ditanyakan terkait lemahnya keamanan dan pengawasan pada panel trafo seperti tidak dalam keadaan terkunci, dia menyebut pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Memang benar beberapa ada yang tidak terkunci, ada juga yang kondisi kuncinya rusak, karatan dan lain sebagainya. Tapi kami telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk melaporkan kepada petugas bila terjadi sesuatu,” ujarnya.

Editor : Riza Mirza
Rubrik : NEWS
Desriadi Hidayat

Komentar

Recent Posts

Keren! Cara Buat Nickname ML Berwarna + Kode Warna Lengkap

Nickname Mobile Legends (ML) berwarna adalah cara seru untuk membuat profil kamu makin menonjol. Selain…

11 jam ago

Jemaah Haji Asal Banda Aceh Meninggal Dunia di Arab Saudi

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Seorang Jemaah Haji, Haryati binti Ahmad Ishak (66) meninggal dunia di…

23 jam ago

Cara Mudah Membuat QRIS Pembayaran

Di era digital ini, menyediakan opsi pembayaran yang mudah dan beragam adalah kunci untuk meningkatkan…

1 hari ago

Resep dan Cara Membuat Mochi Bites Kekinian: Lembut, Kenyal

Mochi bites menjadi salah satu camilan yang sedang naik daun belakangan ini. Rasanya yang manis,…

1 hari ago

Miliki Sabu, Seorang Pria di Aceh Selatan Ditangkap Polisi

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Aceh Selatan menangkap seorang pria lantaran diduga…

1 hari ago

Jemaah Haji Aceh Timur Meninggal di Tanah Suci, Total 11 Orang Wafat

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Satu lagi jemaah haji asal Embarkasi Aceh (BTJ) berpulang ke Rahmatullah.…

2 hari ago