Categories: NEWS

YLBH Cakra Minta Polisi Usut Penyebab Warga Aceh Timur Alami Keracunan

Analisaaceh.com, Idi Rayeuk | Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Cahaya Keadilan Rakyat Aceh (LBH-Cakra) meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus warga Aceh Timur mengalami keracunan diduga terpapar gas dari perusahaan. Cakra meminta pemerintah daerah agar lebih peduli terhadap warganya yang mengalami dampak eksploitasi perusahaan minyak dan gas (migas) di Aceh Timur.

“Kita mengharapkan kepedulian pemerintah maupun aparat penegak hukum dalam hal ini untuk bisa menelusuri apa yang sebenarnya yang menjadi penyebab terkait keracunan yang terjadi terhadap warga di areal lingkar tambang perusahaan migas,” kata Ketua YLBH Cakra, Fakhrurrazi, SH, kepada Analisaaceh.com, Kamis (22/2/2024).

Sebelumnya, Ayuni, 22 tahun, warga Dusun Buket Mamplam Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, mengalami gejala sesak nafas, mual-mual hingga pusing. Ibu korban, Mariana, yang dihubungi melalui sambungan telpon, Rabu (21/2) menyebut saat ini kondisi anaknya belum sepenuhnya pulih dan masih mengalami pusing dan mual-mual.

YLBH Cakra menyebut insiden Ayuni mengalami keracunan ini perlu dibuktikan agar tidak menjadi polemik dinkalangan masyarakat. Masyarakat, kata putra Julok ini saat ini dalam keadaan bingung dan tidak mendapat penjelasan.

“Hal seperti ini juga bukan pertama kali terjadi. Bahkan kalau kita melihat dari beberapa sumber kejadian serupa pernah terjadi di tahun 2021 dan 2023. Untuk kasus Ayuni ini, sampai sekarang masyarakat belum pernah mendapatkan penjelasan yang kongkrit, apa penyebab sebenarnya,” jelas Fakhrurrazi.

Fakhrurrazi menegaskan, jika hal ini terus terjadi, bukan tidak mungkin akan menimbulkan korban bahkan kehilangan nyawa. Keselamatan masyarakat ini harus diprioritaskan oleh pemerintah karena hal ini merupakan tanggung jawab negara dalam melindungi keselamatan masyarakat.

“Apalagi kita lihat pada September 2023 lalu, terdapat anak-anak yang menjadi korban dengan dugaan terpapar gas dari lokasi sumur perusahaan gas,” ungkap Fakhrurrazi.

Menurut Fakhrurrazi, walaupun pihak perusahaan telah memberikan kompensasi sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap masyarakat, namun yang lebih terpenting merupakan kejelasan terhadap masyarakat, apa penyebab terbesar hingga kerap terjadi permasalahan keracunan seperti itu.

“Saat ini yang paling penting dicari tahu dulu penyebabnya itu apa. Kalau hari ini masih keracunan, seperti yang saya sampaikan diawal tadi, jangan sampai ada korban yang meninggal dunia dan itu harus diminimalisir dari sekarang,” pungkas Fakhrurrazi.

Desriadi Hidayat

Komentar

Recent Posts

Plt Sekda Aceh Utara Ajak Ormas dan Jurnalis Terlibat dalam Evakuasi Korban Banjir

Analisaaceh.com, Aceh Utara | Pemerintah Kabupaten Aceh Utara meminta seluruh organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan, hingga…

2 hari ago

Jumlah Korban Meninggal Akibat Banjir Aceh 80 Orang, Bukan 400

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murthalamuddin, menegaskan…

2 hari ago

Stok Telur di Banda Aceh Habis

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Stok telur ayam di Banda Aceh sejak beberapa hari terakhir benar-benar…

3 hari ago

Harga Pangan Melonjak di Aceh, Harga Cabai Tembus Rp250 Ribu di Banda Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah Aceh dalam beberapa hari…

3 hari ago

Golkar Aceh Perkuat Perempuan Lewat Pelatihan Politik dan Public Speaking

Analisaaceh.com, Banda Aceh | DPD Partai Golkar Aceh melalui Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) menggelar…

3 hari ago

Kuota LPG Subsidi Naik, Pemerintah Pastikan Pasokan Aman Hingga Akhir Tahun

Analisaaceh.com, Jakarta | Pemerintah resmi menambah kuota liquid petroleum gas atau LPG 3 kilogram bersubsidi…

4 hari ago