Pemerintah Indonesia telah menetapkan aturan terbaru tentang International Mobile Equipment Identity (IMEI) yang berlaku sejak (18/20) lalu.
International Mobile Equipment Identity (IMEI) merupakan nomor identitas khusus yang dikeluarkan oleh asosiasi GSM (GSMA) untuk tiap slot kartu GSM yang dikeluarkan oleh perusahaan handphone.
Setiap ponsel memiliki nomor IMEI yang mengidentifikasi ponsel, bahkan Indonesia akan menggunakan IMEI untuk pemblokiran ponsel black market.
Fungsi dari IMEI antara lain untuk mengetahui Identitas HP, untuk mengecek garansi dan bisa untuk melacak HP hilang.
Dengan membeli smartphone bergaransi resmi, harapannya ke depan dari konsumen agar harga yang bisa lebih bersaing, serta keseriusan para brand untuk memasukkan seri/produk yang sebelumnya tidak tersedia. Sementara untuk smartphone non-resmi baru, perlu melakukan proses daftar IMEI, supaya bisa digunakan dengan jaringan operator lokal.
Baca Juga : Yuk Simak Cara Cek Imei HP Kamu di Imei.kemenperin.go.id
Ada banyak alasan kenapa konsumen membeli smartphone non-resmi saat ini, bisa saja karena mendapatkan harga yang lebih murah dari negara tetangga.
Setelah menjabarkan bagaimana kondisi smartphone non-resmi yang terkena blokir IMEI, berikut ini analisaaceh.com coba merangkum apa saja yang perlu diketahui terkait proses daftar IMEI, dan tahap-tahap yang bisa dilakukan hingga smartphone bisa mendapatkan kemampuan menangkap jaringan operator lokal kembali.
Cara daftar IMEI untuk mengaktifkan smartphone terblokir ini dibuat berdasarkan petunjuk dari pihak Bea Cukai, berdasarkan surat edaran Nomor SE-12/BC/2020 dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (yang bisa diunduh dan dibaca secara lengkap di sini).
Selain lewat situs resmi Bea Cukai, And bisa juga menggunakan aplikasi Mobile Beacukai yang bisa di download melalui Google Play Store.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai proses registrasi atau daftar IMEI, perlu diketahui terlebih dahulu sumber barang atau smartphone yang dimiliki dari mana. Yang pertama adalah bila membeli smartphone non-resmi dari toko pihak ketiga, alias membelinya lewat penjual baik dari e-commerce lokal maupun lainnya.
Jika unit smartphone memang bersegel resmi (dalam artian belum pernah terhubung ke jaringan operator lokal), maka sudah pasti akan terblokir. Yang bisa dilakukan adalah dengan menghubungi penjual terlebih dahulu, menanyakan apakah pihak mereka bersedia meregistrasikan smartphone yang sudah dibeli.
Kalau tidak, pembeli bisa minta data-data yang diperlukan oleh Bea Cukai untuk melakukan proses registrasi dan menebus pajaknya sendiri, serupa dengan cara register IMEI selanjutnya, yaitu bila membeli smartphone non-resmi secara mandiri.
Cara ini dapat diterapkan bagi Anda yang mungkin baru membeli smartphone di luar negeri, atau baru saja pulang ke Indonesia, dan membawa smartphone yang dibeli dari luar, di mana sebelumnya belum pernah tersambung ke operator lokal:
Sebagai tambahan, ada juga cara tersendiri bagi Anda yang membeli smartphone non-resmi lewat jasa kargo. Kurang lebih, proses daftar IMEI-nya hampir sama seperti cara kedua yang tertulis di atas. Bedanya, di sini ada campur tangan dari pihak kargo sebagai media pengiriman barang.
Caranya bisa berbeda tergantung dari masing-masing jasa pengiriman/kargo. Untuk informasi lengkapnya, K2 Gadget sudah menjelaskan pengalaman mereka membuka blokir IMEI Pixel 4a yang dibeli di luar negeri dan dikirim melalui jasa kargo UPS
Konsumen yang membeli dan melakukan pengiriman dengan jasa kargo, bisa melakukan proses daftar IMEI secara mandiri seperti cara kedua. Bedanya, flight number digantikan dengan airways bill atau nomor tracking. Sementara bagian paspor diganti dengan nomor KTP.
Ketika implementasi blokir dan proses daftar IMEI ini dimulai, banyak juga yang mengalami keanehan-keanehan perihal jaringan yang hilang, meskipun smartphone non-resminya sudah digunakan sejak sebelum peraturan resmi dijalankan tanggal 15 September. Ada yang hilang sinyal di tanggal 16, ada juga yang pada tanggal 17 September, sinyal kembali ada.
Hal-hal seperti ini belum diketahui pasti penyebabnya, mungkin pemerintah sedang melakukan penyesuaian pada database. Pihak pemerintah juga selalu menyarankan untuk melakukan proses cek IMEI di situs Kemenperin. Namun sebenarnya juga tidak bisa dijadikan patokan mutlak—baik Google Pixel 3 dan iPhone XR yang saya beli dari Singapura 1 & 2 tahun lalu, masing-masing masih belum terdaftar IMEI-nya. Padahal jaringan normal-normal saja sampai saat ini.
Beberapa operator lokal juga menyediakan cara mudah untuk melakukan pengecekan nomor IMEI, tanpa perlu input nomor secara manual di situs Kemenperin. Untuk pengguna Telkomsel, bisa langsung menghubungi kode USSD *337*1#. Sementara pengguna XL bisa menghubungi *123*817#. Ingat, metode ini hanya untuk cek status IMEI saja, bukan untuk registrasi IMEI ya.
Sementara untuk wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, akan ada kartu SIM khusus yang disiapkan bagi mereka, bisa digunakan dengan masa berlaku hingga 90 hari. Yang perlu dilakukan adalah dengan mendatangi salah satu gerai operator seluler lokal untuk mendapatkan kartu SIM tersebut, tak perlu registrasi ke Bea Cukai. Demikian.
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Panitia Pengawasan Pemilihan Aceh (Panwaslih) Aceh memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa…
Komentar