Categories: NEWS

Dalam Mempelajari Ilmu Agama di Internet, Peran Guru Secara Langsung Juga Dibutuhkan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dalam mendalami ilmu agama di Internet peran guru secara langsung dibutuhkan sehingga masyarakat tidak terpapar dengan banyaknya informasi lain yang bersifat radikal.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Teuku Riefky Harsya (TRH) dalam webinar Literasi Budaya Digital : belajar ilmu agama di dunia Maya bahwa dalam mempelajari ilmu agama dibutuhkan peran guru, ustaz atau kiai atau abu secara langsung sebagai pembimbing lantaran berbagai variasi literatur akademik baik yang berupa teks, audio dan video para tokoh agama dapat dengan mudah diakses sehingga rawan terjadi bias informasi.

“Banyak sekali informasi dan konten di media sosial hadir tanpa proses verifikasi, sehingga pengguna rentan terpapar hal yang tidak diinginkan, seperti intoleran dan rawan ideologi radikal,” ujarnya Senin (10/4/2024).

Jadi, menurutnya, mendalami agama butuh panduan guru yang baik dan otoritatif yang dilengkapi dengan kombinasi pembelajaran kognitif dan perilaku karena media online hanya mampu melakukan pembelajaran kognitif saja, sedangkan pembelajaran perilaku tidak bisa diterapkan melalui media online, padahal untuk mendalami agama butuh panduan guru yang baik.

“Masyarakat pengguna platform digital harus mampu mendapatkan guru yang dapat mendampingi belajar agama, sebab belajar agama tanpa guru merupakan sesuatu hal yang rawan, karena akan mengarah pada gagal paham terhadap dalil agama dan mudah disusupi oleh pemikiran dan aliran yang sesat,” jelasnya.

Dikatakan olehnya lagi, bahwa banyak contoh dari belajar agama lewat internet merasa dirinya sudah tau banyak dan tidak peduli terhadap informasi lain dari sumber yang lebih paham, padahal fungsi kontrol terhadap benar atau salahnya sebuah informasi di internet masih sangat terbatas.

“Oleh karenanya menggunakan media online sebagai sarana mendapatkan ilmu pengetahuan perlu diimbangi dengan peran para guru dan kiai serta teungku untuk membimbing kita semua,” tuturnya.

Ia juga berpesan bahwa belajar agama di internet untuk proses awal meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan, akan tetapi tuntutan dari para guru secara langsung tidak boleh diabaikan.

Naszadayuna

Komentar

Recent Posts

Komposisi AKD DPRA Terbentuk, Ini Susunannya

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) resmi membentuk susunan keanggotaan alat kelengkapan…

9 jam ago

Penyidik Polda Aceh Serahkan Dua Tersangka Illegal Logging ke Jaksa

Analisaaceh.com, Meuredue | Penyidik Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Aceh menyerahkan dua tersangka kasus illegal logging…

10 jam ago

Tim Bustami Hamzah Lapor Dua Orang Diduga jadi Provokator Debat Cagub

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur nomor urut 01, Bustami Hamzah…

10 jam ago

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Penembakan di Nagan Raya

Analisaaceh.com, Suka Makmue | Satreskrim Polres Nagan Raya menangkap MS (53), terduga pelaku penembakan warga…

10 jam ago

SMPN 1 Lhokseumawe Tantang SMPN Arun di Final Turnamen PPBC Cup 5 

Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Atlit tunggal putri SMPN 1 Lhokseumawe akan menantang atlit SMPN 1 Arun…

10 jam ago

Dua Anggota Pengganti DPRA Dilantik

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadli, secara resmi melantik dan…

14 jam ago