Analisaaceh.com, Sigli | Imunisasi anak merupakan langkah krusial dalam melindungi kesehatan masyarakat dan generasi muda dari berbagai penyakit berbahaya. Di Puskesmas Kecamatan Muara Tiga, upaya ini sangat diperhatikan dengan memastikan bahwa setiap anak menerima vaksin yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Melalui imunisasi, anak-anak dapat dilindungi dari penyakit seperti campak, polio, hepatitis, dan difteri, yang sering kali dapat menimbulkan komplikasi serius.
Pentingnya imunisasi tidak dapat diabaikan, karena vaksinasi dapat mencegah penyakit yang dapat mengancam nyawa anak. Ketika sebagian besar anak di Kecamatan Muara Tiga telah divaksinasi, risiko penyebaran penyakit dalam komunitas menjadi jauh lebih rendah.
Ini juga melindungi mereka yang tidak dapat divaksinasi karena alasan kesehatan tertentu. Oleh karena itu, imunisasi bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga merupakan bagian dari usaha bersama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Sebagai orang tua, sangat penting untuk memastikan bahwa anak Anda mendapatkan imunisasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Jangan ragu untuk mengunjungi Puskesmas Kecamatan Muara Tiga untuk melakukan vaksinasi dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Dengan melindungi kesehatan anak, kita berkontribusi pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Ayo, ajak anak Anda untuk imunisasi dan berikan perlindungan yang mereka butuhkan demi menciptakan generasi yang sehat dan kuat!
Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie terus berupaya memperbaiki cakupan imunisasi dasar lengkap di Kecamatan Muara Tiga. Saat ini, cakupan imunisasi di kecamatan tersebut masih sangat rendah, terutama untuk vaksinasi DPT-HB-Hib dan Campak/MR, dengan angka yang jauh di bawah target.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, dr. Dwi Wijaya, menjelaskan bahwa berdasarkan data Triwulan II 2024, hanya 4 anak atau 5,8% di Kecamatan Muara Tiga yang menerima Imunisasi Dasar Lengkap (IDL). Sedangkan untuk vaksinasi DPT-HB-Hib dan Campak/MR hanya tercatat 1 anak yang telah divaksinasi.
Kondisi ini perlu perhatian dan upaya serius dari pemerintah Bersama masyarakat, terutama mengingat pentingnya imunisasi dalam mencegah berbagai penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan vaksinasi. dr. Dwi menyatakan, cakupan vaksinasi baru seperti PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) dan RV (Rotavirus) hingga saat ini belum ada anak yang terimunisasi.
“Kami akan terus mendorong peningkatan cakupan imunisasi rutin, terutama mengingat risiko penularan penyakit seperti polio, campak, dan difteri masih tinggi di Indonesia,” ujarnya saat wawancara dengan tim analisaaceh.com pada 18 September 2024.
Menurut dr. Dwi, Indonesia termasuk dalam wilayah dengan risiko tinggi penularan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Sebagai contoh, sebanyak 10 provinsi dan 194 kabupaten/kota di Indonesia masih berada di kategori risiko tinggi untuk transmisi campak, termasuk Aceh. Bahkan, Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio tipe 2 terjadi di Indonesia pada 2022 hingga 2023, yang turut memengaruhi beberapa kabupaten di Provinsi Aceh, termasuk Pidie.
dr. Dwi mengatakan, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan berbagai program imunisasi tambahan, seperti vaksinasi polio, difteri, dan campak. Program tersebut diterapkan di beberapa provinsi dengan cakupan imunisasi yang rendah, termasuk Aceh.
Selain itu kata dr. Dwi, pemerintah juga melaksanakan program vaksinasi HPV (Human Papillomavirus) untuk mencegah kanker serviks pada wanita. Vaksin ini diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD, dan akan disebarkan secara merata di 34 provinsi di Indonesia.
Namun demikian, dr. Dwi mengakui bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) di Kabupaten Pidie masih berada di bawah target nasional.
“Begitu pula cakupan imunisasi Baduta Lengkap (IBL), dan imunisasi lanjutan untuk anak-anak usia sekolah dasar seperti DT, campak rubella, dan Td, yang masih jauh dari standar,” jelasnya.
Edukasi dan Kampanye Publik sebagai Solusi
Dalam rangka mengatasi rendahnya cakupan imunisasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie berkomitmen untuk terus memperkuat program edukasi melalui kampanye publik yang lebih intensif. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), yang bertujuan untuk mengejar ketertinggalan cakupan imunisasi. Kampanye ini disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat di daerah tersebut, termasuk melibatkan tokoh agama dan masyarakat.
“Melibatkan pemimpin agama dan tokoh masyarakat adalah langkah penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi. Masyarakat perlu memahami bahwa imunisasi adalah langkah esensial untuk melindungi anak-anak dari penyakit menular,” tegas dr. Dwi.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi dalam meningkatkan cakupan imunisasi di Muara Tiga adalah maraknya penyebaran hoaks dan informasi yang salah di media sosial. Hoaks ini telah menimbulkan ketakutan dan keraguan terhadap program imunisasi, yang menyebabkan rendahnya partisipasi masyarakat.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie berkomitmen melawan hoaks dengan memperkuat kampanye berbasis bukti ilmiah. Ia menekankan bahwa kampanye publik ini harus terus diperkuat untuk melawan misinformasi dan membangun kembali kepercayaan masyarakat
“Kami bekerja sama dengan media untuk menyebarkan informasi yang benar dan akurat terkait manfaat imunisasi,” ujar dr. Dwi
Peran Ibu dalam Meningkatkan Partisipasi Imunisasi
dr. Dwi juga menekankan pentingnya peran keluarga, terutama ibu, dalam mendukung peningkatan cakupan imunisasi. Menurutnya, ibu dapat menjadi agen perubahan dalam komunitas mereka dengan menyebarkan informasi yang benar tentang manfaat vaksinasi kepada orang tua lainnya.
“Partisipasi aktif ibu-ibu sangat penting dalam mendorong program imunisasi. Dengan demikian, cakupan imunisasi dapat meningkat, dan kita bisa melindungi generasi penerus bangsa dari berbagai penyakit yang dapat dicegah,” kata dr. Dwi.
Selain edukasi melalui poster dan media sosial, Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie juga memperkuat komunikasi langsung dengan masyarakat melalui forum-forum diskusi. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih akurat dan terpercaya kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi.
dr. Dwi mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk bersinergi dalam meningkatkan cakupan imunisasi di Kabupaten Pidie, khususnya di Kecamatan Muara Tiga. Dinas Kesehatan juga terus berupaya mempermudah akses pelayanan imunisasi, termasuk melakukan kunjungan langsung ke rumah-rumah warga yang belum melakukan imunisasi.
“Kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan media adalah kunci dalam mencapai cakupan imunisasi yang optimal. Dengan sinergi yang kuat, kita bisa mencegah penyebaran penyakit dan melindungi anak-anak kita dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi,” tutup dr. Dwi. (Adv)
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sebanyak lima ruko tempat usaha di Gampong Lambheu, Simpang Lampu Merah…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh (PA), T.…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe sukses menyelenggarakan debat kedua calon Wali Kota…
Analisaaceh.com, Lhokseumawe | Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Development for…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Panitia Pengawasan Pemilihan Aceh (Panwaslih) Aceh memetakan potensi Tempat Pemungutan Suara…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa…
Komentar