Categories: NEWS

Lahan 2.000 Ha di Babahrot akan Dialokasikan untuk Eks Kombatan GAM

Analisaaceh.com, Blangpidie | Harapan mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) untuk mendapatkan lahan kembali menemui titik terang. Sedikitnya dua ribu hektar lebih lahan di Babahrot akan dibebaskan dan dialihfungsikan menjadi Hutan Kemasyarakatan (HKm) untuk dibagikan kepada eks kombatan GAM, korban konflik, dan tahanan politik (tapol) atau narapidana politik (napol).

Rencana pembagian lahan dibahas dalam rapat di ruang DPRK Abdya, yang dipimpin Wakil Ketua I DPRK Abdya, Tgk Mustiari atau akrab disapa Mus Seudong, bersama Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah 013 Blangpidie.

Rapat tersebut turut dihadiri pengurus Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah 013 Blangpidie, termasuk Panglima Wilayah 013 Blangpidie, H. Abdurrahman Ubit atau Panglima Do, Panglima Daerah I, II, III, Panglima Sagoe 1–12, serta sejumlah mantan kombatan GAM wilayah setempat.

Mus Seudong menjelaskan, lahan yang akan dibagikan berada di Kilometer 7 Jalan Babahrot-Trangon, tepatnya di kawasan hutan lindung (HL). Rencananya, tim survei akan turun langsung ke lokasi pada 25 hingga 29 Agustus 2025.

“Insyaallah pihak terkait akan melakukan survei ke lokasi pada tanggal 25 hingga 29 Agustus 2025 mendatang. Luas lahan yang akan disurvei mencapai dua ribu hektar lebih,” kata Mus Seudong yang juga penasehat KTH Seudong Rimba, Jum’at (22/8/2025).

Sementara itu, Kepala Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Blangpidie, Syukramizar, menyebutkan perjuangan pembebasan lahan ini sudah lama diupayakan, meski sering menemui jalan buntu. Ia bersyukur karena melalui Kelompok Tani Hutan (KTH) Seudong Rimba, proses pengurusannya menjadi lebih mudah.

“Alhamdulillah, melalui KTH Seudong Rimba, pengurusan ini nampaknya lebih mudah. Dalam beberapa hari ke depan tim survei akan turun langsung ke lokasi lahan untuk melihat kondisinya,” kata Syukramizar.

Syukramizar menambahkan, KTH Seudong Rimba merupakan wadah petani yang mengelola usaha di bidang kehutanan, baik di dalam maupun di luar kawasan hutan. Tujuannya adalah menjaga kelestarian hutan dengan menanam berbagai jenis tumbuhan bernilai ekonomis, seperti durian dan nangka, yang sekaligus mencegah kegundulan hutan.

Menurutnya, KTH dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan dan kondisi lingkungan, serta bertujuan meningkatkan dan mengembangkan usaha para anggotanya.

Dengan adanya KTH Seudong Rimba ini, kita berharap dapat memberikan dampak positif bagi petani dan masyarakat sekitar,” ucapnya.

Menurutnya, dasar hukum pembebasan lahan tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 9 Tahun 2021 tentang Perhutanan Sosial. Peraturan ini memiliki lima skema pengelolaan: Hutan Desa (HD), Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Adat (HA), dan Kemitraan.

Syukramizar menegaskan, apabila rencana ini terealisasi, maka selain menjadi solusi bagi eks kombatan GAM dan korban konflik, lahan tersebut juga berpotensi memberi manfaat ekonomi dan sosial yang lebih luas.

“Jika ini terwujud, pengelolaan perhutanan sosial akan berkelanjutan dan bisa membawa kesejahteraan bagi banyak pihak,” ungkapnya.

Dalam nasehatnya, Panglima Wilayah 013 Blangpidie, Panglima Do mengajak seluruh eks kombatan GAM di Abdya untuk mendukung KTH Seudong Rimba agar impian lahan untuk eks kombatan GAM dapat terwujud.

“Semoga ini menjadi atensi kita bersama. Mudah-mudahan perjuangan ini tidak sia-sia. Harus dijaga, tetap kompak dan bersatu padu sehingga cita-cita bisa mensejahterakan anak syuhada bisa terwujud seperti yang kita harapkan bersama,” pungkas Panglima Do.

Ahlul Zikri

Komentar

Recent Posts

Komisi IX DPR RI Dorong Pemerataan Fasilitas Kesehatan di Aceh

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Anggota Komisi IX DPR RI, Sari Putih, melakukan kunjungan kerja ke…

16 jam ago

Polda Aceh Ungkap Peredaran 1,3 Ton Ganja, 80,5 Kg Sabu, dan 1 Kg Kokain: 22 Tersangka Diamankan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Polda Aceh kembali mengungkap peredaran narkotika di Tanah Rencong. Dalam operasi…

16 jam ago

Gerebek Siang Bolong! Satpol PP Aceh Selatan Temukan 90 Liter Tuak

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Petugas Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP–WH) Aceh Selatan…

2 hari ago

PT Solusi Bangun Andalas Raih 1st Runner Up ASEAN Mineral Awards 2025

Analisaaceh.com, Aceh Besar | PT Solusi Bangun Andalas (SBA), produsen semen dengan merek Semen Andalas,…

2 hari ago

RSUD Teungku Peukan Abdya Kini Punya Alat Operasi Katarak Tanpa Jahitan

Analisaaceh.com, Blangpidie | Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teungku Peukan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya)…

3 hari ago

Wagub Dek Fadh Hentikan Truk Plat Luar, Bukan Razia tapi Beri Uang

Analisaaceh.com, Blangpidie | Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah yang akrab disapa Dek Fadh memberhentikan dan menyapa…

3 hari ago