Categories: HukumNANGGROENEWS

Mantan Gubernur Aceh Abdullah Puteh Divonis 1,5 Tahun Penjara

Analisaaceh.com | Mantan Gubernur Aceh yang juga DPD Aceh terpilih periode 2019-2024 Abdullah Puteh dijatuhi pidana 1,6 tahun penjara oleh majelis hakim PN Jakarta Selatan, atas kasus penipuan terhadap seorang investor, Herry Laksmono.

“Menyatakan terdakwa Abdullah Puteh terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penipuan. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Abdullah Puteh pidana penjara selama 1 tahun 6 bulan,” kata ketua majelis hakim Kartim Khaeruddin di PN Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2019).

Hakim mengatakan, Abdullah Puteh terbukti bersalah atas kasus penipuan terhadap seorang investor. Puteh melanggar Pasal 378 KUHP sesuai dengan dakwaan pertama. Hakim menilai semua unsur yang ada pada pasal tersebut terbukti.

“Terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang,” jelasnya.

Baca Juga : Abdullah Puteh Anggota DPD RI Terpilih Tersandung Kasus Penipuan

Kasus tersebut bermula dari perjanjian Herry Laksmono dengan Abdullah Puteh untuk menanamkan modal di PT Woyla Raya Abadi, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang pemanfaatan kayu di Kapuas Tengah, Kalimantan Tengah.

Dalam perjanjian tersebut, Herry menyetor uang Rp 7 miliar, dan akan mendapat keuntungan dari pemanfaatan kayu yang disimpan di Desa Barunang, Kapuas Tengah. Setelah itu Abdullah Puteh meminta dana Rp 750 juta untuk mengurus Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Akan tetapi pengurusan Amdal hanya menelan biaya Rp 400 juta. Sedangkan sisanya tidak dikembalikan kepada Herry.

Setelah izin terbit, Abdullah Puteh tidak menyerahkannya kepada Herry. Sehingga Herry tidak bisa memanfaatkan kayu hasil penebangan sebanyak 32 ribu kubik yang tersimpan di penampungan. Atas kasus itu, Herry melaporkan anggota DPD Aceh terpilih tersebut ke pihak berwajib atas tuduhan melakukan penggelapan, dan hingga kasus itu bergulir ke pengadilan.

Sumber : detik.com

Redaksi

Editor Analisaaceh.com

Komentar

Recent Posts

Ilham Rizky: MA Harus Independen dalam Kasus PT BMU

Analisaaceh.com, Blangpidie | Aktivis muda Aceh, Ilham Rizky Maulana, menyampaikan keprihatinannya atas adanya indikasi tekanan…

15 jam ago

Aceh–Rusia Tandatangani MoU Kerjasama

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, menandatangani…

15 jam ago

Gubernur Mualem Lantik Fadhil Ilyas Jadi Dirut Bank Aceh Syariah

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), resmi melantik Fadhil Ilyas sebagai Direktur…

15 jam ago

Truk Bermuatan Batu Bata Terguling di Gunung Kapur

Analisaaceh.com, Tapaktuan | Satu unit mobil dum truk bermuatan batu bata mengalami kecelakaan di kawasan…

18 jam ago

Mendagri Minta Pejabat Serta Keluarganya Diminta Untuk Tidak Pamer Kemewahan

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Menterian Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kepada seluruh Pejabat maupun…

18 jam ago

Sekretaris DPRA Sebut Surat ARA Masih Proses Administratif

Analisaaceh.com, Banda Aceh | Sekretaris DPRA, Khudri, menanggapi aksi Aliansi Rakyat Aceh (ARA) yang menyerahkan…

18 jam ago