Pembangunan tower listrik emergency terus dilakukan. Tampak personel PLN bekerja pagi hingga malam. (Foto: Instagram PLN Aceh)
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Pemadaman listrik panjang di Aceh dalam sepekan terakhir tidak hanya terjadi di wilayah yang terdampak banjir dan longsor. Beberapa daerah dengan kategori terdampak ringan hingga tidak terdampak sama sekali—termasuk Lhokseumawe—juga mengalami pemadaman berjam-jam. Kondisi ini memunculkan pertanyaan publik, terutama soal kemampuan PLTMG Arun memasok listrik ketika Aceh terputus dari Sistem Besar Sumatera.
Saat dimintai penjelasan, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Aceh, Lukman Hakim, merujuk pada laporan resmi yang disampaikan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam rapat koordinasi bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Selasa (9/12). Dari penjelasan tersebut, persoalan utama bukan pada pembangkit, melainkan kerusakan berat pada jaringan transmisi yang menjadi jalur distribusi utama kelistrikan Aceh.
“Setelah adanya bencana banjir bandang dan juga tanah longsor, maka ada kerusakan yang sangat masif di sistem kelistrikan di Aceh,” jelas Darmawan.
Kerusakan terbesar terjadi pada jaringan transmisi Bireuen–Arun, titik di mana enam tower roboh diterjang banjir bandang. Meluasnya badan sungai hingga ratusan meter membuat jalur transmisi tidak hanya putus, tetapi juga sulit dijangkau. Akibatnya, suplai dari PLTMG Arun tidak dapat mengaliri Banda Aceh maupun wilayah lainnya secara stabil. Terputusnya interkoneksi dengan Sistem Besar Sumatera membuat beban kelistrikan yang sebelumnya bertumpu pada jalur utama menjadi tidak merata dan ikut memadamkan daerah yang tidak terdampak bencana secara langsung.
Dalam situasi terisolasi itu, sistem Aceh harus beroperasi sendiri (islanding) dengan kapasitas terbatas. PLN sempat melakukan sinkronisasi dari pembangkit Arun ke Bireuen, Takengon, dan Samalanga. Namun upaya memperluas penyaluran ke Sigli dan Banda Aceh terkendala gangguan teknis, sehingga proses distribusi kembali dihentikan sementara.
“Material untuk perbaikan tower seberat 35 ton terpaksa diangkut menggunakan heli, satu persatu, satu persatu,” ujar Darmawan menggambarkan sulitnya perbaikan di jalur yang akses daratnya terputus.
PLN menyampaikan telah berhasil menyalakan kembali empat kabupaten—Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues. Meski begitu, sejumlah desa dan jaringan tegangan rendah masih membutuhkan waktu perbaikan. Situasi semakin menantang dengan robohnya lima tower di jalur transmisi Langsa–Pangkalan Brandan yang memutus hubungan Aceh dengan sistem Sumatera dan menghambat proses sinkronisasi.
Berdasarkan asesmen teknis PLN, perbaikan lima tower tersebut diperkirakan memerlukan waktu maksimal sepuluh hari sebelum Aceh dapat kembali terhubung stabil dengan backbone Sumatera. Hingga kini, Banda Aceh masih mengalami defisit pasokan sekitar 40 MW dan menjalani pemadaman bergilir.
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat Aceh. Tidak ada alasan apapun yang bisa menghapus ketidaknyamanan ini,” kata Darmawan.
Untuk mengurangi dampak pemadaman, PLN menambah suplai genset ke fasilitas publik seperti rumah sakit, kantor pemerintahan, pos pengungsian, serta jaringan telekomunikasi. Perusahaan itu juga terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, BNPB, PUPR, TNI–Polri, serta pemerintah daerah untuk membuka akses wilayah terisolasi dan mempercepat perbaikan jaringan.
Darmawan menegaskan, seluruh tim PLN telah dikerahkan untuk mempercepat pemulihan. “Kami terus berkomitmen mengerahkan seluruh pasukan kekuatan kami agar sistem kelistrikan Aceh bisa pulih kembali.”
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Komisi VIII DPR RI mendesak pemerintah pusat segera menetapkan banjir besar yang…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh menyatakan bahwa Masyarakat dapat menukarkan…
Analisaaceh.com, Bireuen | Tokoh masyarakat Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Muhammad Nazir atau Apa Cut, membantah…
Analisaaceh.com, Tapaktuan | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), T. Heri Suhadi atau Abu Heri,…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh meminta penyedia…
Analisaaceh.com, Banda Aceh | Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh menilai rangkaian bencana yang melanda…
Komentar